Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Ambil Alih Perbaikan Jalan Solo-Purwodadi

Kompas.com, 23 Juli 2023, 16:19 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diajak Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, untuk mengecek langsung rekonstruksi Jalan Solo-Purwodadi, tepatnya di ruas perempatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jateng, pada Minggu (23/7/2023) sekitar pukul 10.10 WIB.

Jokowi mengatakan, proses perbaikan jalan tersebut sudah berjalan sejak awal tahun 2023 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

"Minggu-minggu diajak Gubernur (Ganjar Pranowo) lihat "lapangan"," kata Jokowi.

Jalan yang tak pernah beres

Jokowi mengatakan, Jalan Solo-Purwodadi tak pernah dalam kondisi mantap sejak dilewatinya setiap hari menuju pabriknya di kawasan Kalijambe, Sragen, Jateng, saat masih menjadi pengusaha muda.

Baca juga: Jokowi Puji Perbaikan Jalan di Jateng: Jangan Bandingkan dengan Sumut

Karena itu, perbaikan jalan yang notabene milik Provinsi Jateng itu kini diambil alih oleh pemerintah pusat.

Dia pun memastikan, perbaikan jalan sepanjang 8,7 Km kali ini dilakukan secara menyeluruh dengan ketebalan cor mencapai 35 Cm.

Meski perbaikan jalan ini memakan biaya sebesar Rp 97,4 miliar, namun Jokowi menilai konstruksinya akan bertahan lama, bahkan lebih dari 10 tahun.

"Pakai aspal hampir tidak ada dua tahun akan rusak lagi. Ini jangka panjang. Mungkin kalau dilihat jangka pendek mahal, tapi kalau jangka panjang lebih murah, apalagi pada jalan-jalan yang tanahnya labil, yang (tanahnya) stabil tidak perlu sampai dicor seperti ini," ujar Jokowi.

Sementara untuk perbaikan jalan di seluruh wilayah Indonesia, Jokowi membeberkan, pemerintah pusat mengucurkan dana senilai Rp 7 triliun untuk tahap pertama, dan Rp 7 triliun untuk tahap kedua.

Baca juga: Jokowi: Sejak Kecil, Perbaikan Jalan Solo-Purwodadi Tak Pernah Beres

"Kita ingin perbaiki percepatan, utamanya jalan-jalan provinsi, jalan-jalan kabupaten, jalan-jalan kota di seluruh Tanah Air," ucap Jokowi.

Dia menilai, perbaikan jalan di Provinsi Jateng berjalan baik karena saat ini sudah 88 persen, berbeda dengan sejumlah jalan di wilayah Sumatera yang baru 60 persen diperbaiki.

Sambutan warga

Mendengar kabar kedatangan presiden untuk meninjau perbaikan Jalan Solo-Purwodadi, warga setempat pun mulai memadati lokasi sejak pagi.

"Matur Suwun (terima kasih) Bapak Presiden RI, warga Sragen," tulis warga di spanduk yang dibentangkan menyambut kedatangan Jokowi.

Baca juga: Jokowi dan Ganjar Tinjau Jalan Solo-Purwodadi Jateng

Di spanduk lain, warga juga menuliskan bahwa jalannya kini menjadi halus berkat Presiden Jokowi.

Melihat tingginya antusias warga, Jokowi pun menyempatkan untuk menyapa mereka, termasuk para anak-anak yang telah berbaris sambil mengibarkan bendera merah-putih kecil.

Warga mulai berdesakan kala Jokowi mulai membagikan buku tulis, kaus, serta paket sembako.

"Alhamdulillah dapat kaus," teriak salah satu warga.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau