Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Mutilasi Mahasiswa UMY dan Motif yang Belum Terungkap

Kompas.com - 18/07/2023, 06:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Dugaan identitas korban

Dalam kasus ini, polisi sempat kesulitan mengungkap identitas korban mutilasi, lantaran tidak ada ciri-ciri khusus pada potongan tubuh yang ditemukan seperti tahi lalat atau tato.

Lalu pada Sabtu (15/7/2023), polisi berhasil menangkap 2 orang pelaku mutilasi dengan inisial W dan RD. Kedua pelaku ini diamankan di Bogor Jawa Barat.

Dari kedua pelaku ini didapatkan informasi bahwa korban berinisial R.

Identitas korban terungkap dari hasil identifikasi bagian tubuh yang ditemukan di wilayah Turi, Kabupaten Sleman.

Korban merupakan seorang laki-laki asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung, yang berstatus mahasiswa.

Baca juga: Fakta Kasus Mutilasi di Sleman, Berawal Penemuan 2 Kaki 1 Tangan, Korban Mahasiswa UMY, 2 Pelaku Tertangkap

Dalam waktu yang berdekatan dari ditemukannya potongan tubuh dan laporan orang hilang di Kasihan, Bantul, DIY, polisi lalu mencocokan antara orang hilang dengan potongan-potongan tubuh yang ditemukan.

"Ada laporan kehilangan di Polsek Kasihan Bantul, kemudian kami berkomunikasi dengan Polsek, kami cocokan dengan adanya temuan potongan-potongan tubuh tersebut," urai dia.

Motif yang belum terungkap

Namun, sampai sekarang polisi belum mengungkap motif pelaku mutilasi.

Di sisi lain, Dekan Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Iwan Satriawan menyatakan, tubuh yang ditemukan di Turi, Sleman, 60 persen cocok dengan mahasiswa UMY yang hilang yaitu Redho Tri Agustian (20).

Iwan mengatakan, petunjuk polisi yang didapat belum 100 persen dan baru 60 persen.

"Petunjuk polisi yang walaupun belum 100 persen baru 60 persen itu aksesoris pakaian atau jaketnya di luar itu kita tidak bisa pastikan memang, bagian tubuhnya sebagian sudah rusak," kata dia.

Baca juga: Jejak Terakhir Mahasiswa Korban Mutilasi di Sleman, Redho Sempat Komunikasi dengan Sang Ibu Sebelum Hilang

Iwan mengatakan, yang bisa dijadikan sebagai indikasi kuat bahwa tubuh-tubuh yang didapat adalah tubuh Redho dari aksesoris yang digunakan yaitu jaket.

"Itu sudah diakui miliknya Redho (dari pihak keluarga)," kata dia.

"Kepala enggak bisa dikenali lagi karena sudah beberapa hari, sudah rusak," imbuh dia.

Soal bantuan hukum, UMY telah menugaskan pusat konsultasi dan bantuan hukum Fakultas Hukum UMY untuk memberikan pendampingan kepada keluarga.

"Ya normalnya ya, polisi tentu kami harapkan melakukan pemeriksaan dengan cermat dalam kasus ini dan memproses pelakunya sebagaimana mestinya menurut ketentuan perundang-undangan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com