Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redho Tri Agustian yang Hilang Diduga Jadi Korban Mutilasi, Ini Kata Teman Kos

Kompas.com - 17/07/2023, 16:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Apriansyah Awahab, teman kos mahasiswa UMY yang hilang, Redho Tri Agustian (20) meyakini Redho jadi korban mutilasi di Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia mengaku sudah mendapat konfirmasi dari kampus.

"Sudah dikonfirmasi oleh ketua dekan dari fakultas hukum. Nanti doa bersama di kampus jam 19.30, saya ke sana juga," ujar Apri ditemui di kos-kosan di sekitar UMY, Senin (17/7/2023)

Ia menambahkan, dirinya sempat bertemu dengan Redho pada Selasa (11/7/2023) dini hari. Saat itu Apri sedang makan di warung makan tak jauh dari kosnya.

"Selasa dini hari dia sama saya di Motek (warung) lagi pesan makan," ujar dia.

Baca juga: Tunggu Hasil Tes DNA, Keluarga Mahasiswa UMY Diduga Korban Mutilasi di Sleman Terima Apa Pun Hasilnya

Apri menambahkan, saat itu dia bertemu di Motek, Redho membungkus makanan yang dipesan dan nampak terburu-buru saat pulang.

"Saya enggak lihat (Redho pulang kos), dia selesai lebih dulu pesanannya. Sempat saya ajak pulang ke kos bareng, tapi terlihat buru-buru," kata dia.

Sehari-hari  Redho dikenal sebagai orang yang murah senyum dan sering menyapa teman-teman kosnya. Redho juga berbaur dengan mahasiswa lain yang berada dalam satu kos.

"Sering ketemu, sering sapa, dia yang sering sapa duluan atau saya," katanya.

Dari rekaman CCTV, terlihat Redho keluar dari kos dengan menggunakan celana pendek berwarna hitam dan hoodie (jaket) berwarna hijau, membawa charge gawai, dan telepon seluler.

"Motornya saja masih ada di kos, enggak tahu perginya naik apa," tambahnya.

Baca juga: Kisah Pilu Ayah Korban Mutilasi di Sleman: Dulu Kakaknya Meninggal Kecelakaan

"Katanya teman-teman sempat menghubungi tapi dihubungi sebentar centang 2 terus dihubungi lagi sudah enggak bisa lagi, sudah centang 1," kata dia.

Sebelumnya, pada Senin (17/7/2023), Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto bakal menemui Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pertemuan dilakukan mengingat identitas korban mutilasi di Turi berinisial R, dan di media sosial tersebar kabar bahwa korban mutilasi adalah Redho Tri Agustian (20) mahasiswa Fakultas Hukum UMY. 

"Kami akan menghadap Pak Kapolda. Karena kebetulan kita kehilangan mahasiswa sudah sejak tanggal 11 Juli kok kemudian ada kasus mutilasi, dan laki-laki pula. Ini kami sedang akan konfirmasi," ujar Gunawan saat dihubungi, Senin (17/7/2023).

Gunawan menambahkan, informasi dari media sosial yang menyebut bahwa Redho adalah korban mutilasi telah sampai ke keluarga Redho dan membuat keluarga kalut.

"Iya. Karena sudah sampai orangtuanya. Orangtuanya kan sudah kisruh (kalut) ini makanya kami dapatkan nanti kalau tidak via telepon kami akan sowan ke kapolda karena sekarang kapolda sedang ada tamu," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com