YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Apriansyah Awahab, teman kos mahasiswa UMY yang hilang, Redho Tri Agustian (20) meyakini Redho jadi korban mutilasi di Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia mengaku sudah mendapat konfirmasi dari kampus.
"Sudah dikonfirmasi oleh ketua dekan dari fakultas hukum. Nanti doa bersama di kampus jam 19.30, saya ke sana juga," ujar Apri ditemui di kos-kosan di sekitar UMY, Senin (17/7/2023)
Ia menambahkan, dirinya sempat bertemu dengan Redho pada Selasa (11/7/2023) dini hari. Saat itu Apri sedang makan di warung makan tak jauh dari kosnya.
"Selasa dini hari dia sama saya di Motek (warung) lagi pesan makan," ujar dia.
Apri menambahkan, saat itu dia bertemu di Motek, Redho membungkus makanan yang dipesan dan nampak terburu-buru saat pulang.
"Saya enggak lihat (Redho pulang kos), dia selesai lebih dulu pesanannya. Sempat saya ajak pulang ke kos bareng, tapi terlihat buru-buru," kata dia.
Sehari-hari Redho dikenal sebagai orang yang murah senyum dan sering menyapa teman-teman kosnya. Redho juga berbaur dengan mahasiswa lain yang berada dalam satu kos.
"Sering ketemu, sering sapa, dia yang sering sapa duluan atau saya," katanya.
Dari rekaman CCTV, terlihat Redho keluar dari kos dengan menggunakan celana pendek berwarna hitam dan hoodie (jaket) berwarna hijau, membawa charge gawai, dan telepon seluler.
"Motornya saja masih ada di kos, enggak tahu perginya naik apa," tambahnya.
Baca juga: Kisah Pilu Ayah Korban Mutilasi di Sleman: Dulu Kakaknya Meninggal Kecelakaan
"Katanya teman-teman sempat menghubungi tapi dihubungi sebentar centang 2 terus dihubungi lagi sudah enggak bisa lagi, sudah centang 1," kata dia.
Sebelumnya, pada Senin (17/7/2023), Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto bakal menemui Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pertemuan dilakukan mengingat identitas korban mutilasi di Turi berinisial R, dan di media sosial tersebar kabar bahwa korban mutilasi adalah Redho Tri Agustian (20) mahasiswa Fakultas Hukum UMY.
"Kami akan menghadap Pak Kapolda. Karena kebetulan kita kehilangan mahasiswa sudah sejak tanggal 11 Juli kok kemudian ada kasus mutilasi, dan laki-laki pula. Ini kami sedang akan konfirmasi," ujar Gunawan saat dihubungi, Senin (17/7/2023).
Gunawan menambahkan, informasi dari media sosial yang menyebut bahwa Redho adalah korban mutilasi telah sampai ke keluarga Redho dan membuat keluarga kalut.
"Iya. Karena sudah sampai orangtuanya. Orangtuanya kan sudah kisruh (kalut) ini makanya kami dapatkan nanti kalau tidak via telepon kami akan sowan ke kapolda karena sekarang kapolda sedang ada tamu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.