Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UMY Akan Temui Kapolda DIY Pastikan Identitas Korban Mutilasi di Sleman

Kompas.com - 17/07/2023, 12:27 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini Senin (17/7/2023) Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto bakal temui Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irjen Pol Suwondo Nainggolan.

Pertemuan dilakukan mengingat identitas korban mutilasi di Turi berinisial R, dan di media sosial tersebar kabar bahwa korban mutilasi adalah Redho Tri Agustian (20), mahasiswa Fakultas Hukum UMY.

"Kami akan menghadap pak Kapolda. Karena kebetulan kita kehilangan mahasiswa sudah sejak tanggal 11 Juli kok kemudian ada kasus mutilasi, dan laki-laki pula. Ini kami sedang akan konfirmasi," ujar Gunawan saat dihubungi, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Fakta Kasus Mutilasi di Sleman, Berawal Penemuan 2 Kaki 1 Tangan, Korban Mahasiswa UMY, 2 Pelaku Tertangkap

Gunawan menambahkan, informasi dari media sosial yang menyebut bahwa Redho adalah korban mutilasi telah sampai ke keluarga Redho dan membuat keluarga kalut.

"Iya. Karena sudah sampai orangtuanya. Orangtuanya kan sudah kisruh (kalut) ini makanya kami dapatkan nanti kalau tidak via telepon kami akan sowan ke Kapolda karena sekarang Kapolda sedang ada tamu," kata dia.

Menurut Gunawan, pihaknya enggan berandai-andai terkait kasus ini. Namun, jika korban merupakan mahasiswa UMY dan keluarga minta pendampingan hukum, UMY siap untuk memberikan.

"Sepanjang itu pihak keluarga minta ke kampus untuk mendampingi kita akan mendampingi. Kalau itu mahasiswa UMY ya," kata dia.

Sebelumnya, Polisi menduga kedua pelaku mutilasi seorang mahasiswa di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kenal dengan korbannya.

Korban bernama Redho Tri Agustian (20) diketahui identitasnya setelah polisi mengidentifikasi potongan tubuhnya.

Baca juga: Pemutilasi Mahasiswa UMY Asal Babel di Sleman Diduga Kenal dengan Korbannya

Kedua pelaku sudah ditangkap polisi di Bogor, Jawa Barat. Mereka adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta.

"Jadi antara pelaku korban ini mengenal," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kombes Pol FX Endriadi dalam jumpa pers, Minggu (16/7/2023).

Korban diketahui masih berstatus mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sedangkan kedua terduga pelaku sudah bekerja.

Baca juga: Setahun Tinggal di Kos, Pelaku Mutilasi di Sleman Tak Pernah Lapor RT

Terduga pelaku berinisial W bekerja di tempat kuliner di Yogyakarta. Sedangkan RD berjualan kue di daerah Bogor, Jawa Barat. Endriadi pun belum menjelaskan detail terkait sedekat apa hubungan antara kedua terduga pelaku dengan korban.

Saat ini polisi masih memeriksa kedua tersangka.

"Kita dalami terkait peristiwa dengan peristiwa pidananya. Bagaimana bisa terjadi dugaan pembunuhan kemudian mutilasi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com