Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam 1 Suro: Pengertian, Sejarah, dan Tradisi Khas Masyarakat Jawa

Kompas.com - 13/07/2023, 07:05 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Jawa dikenal memiliki berbagai tradisi yang masih dilestarikan, salah satunya adalah perayaan Malam 1 Suro.

Berbagai mitos beredar terkait Malam 1 Suro yang dianggap sakral, khususnya bagi masyarakat Jawa yang masih memegang teguh nilai-nilai dan adat sejak zaman nenek moyang.

Baca juga: Asal-usul Kebo Bule, Pengawal Pusaka Kyai Slamet dalam Tradisi Kirab Malam 1 Suro di Keraton Surakarta

Tidak heran jika kemudian masyarakat Jawa sering mengadakan upacara dan ritual pada Malam 1 Suro.

Berikut Kompas.com merangkum beberapa penjelasan terkait perayaan dan ritual Malam 1 Suro dalam budaya masyarakat Jawa.

Baca juga: Tapa Bisu, Tradisi Lampah Keliling Beteng di Keheningan Malam 1 Suro

Pengertian Malam 1 Suro

Malam 1 Suro atau Malam Satu Suro adalah malam pertama di Bulan Suro, yaitu sasi atau bulan pertama dalam Kalender Jawa.

Perayaan atau ritual Tahun dalam Kalender Jawa ini biasanya dirayakan pada malam hari, tepatnya setelah matahari terbenam.

Baca juga: Gibran Pastikan Bakal Ikut Kirab Malam 1 Suro

Dilansir dari laman Gramedia.com, Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan yang awalnya digunakan oleh Kesultanan Mataram yang juga disebut sebagai Kalender Sultan Agungan karena diciptakan pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613–1645).

Dalam penyusunannya, Kalender Jawa memadukan sistem penanggalan Islam, sistem Penanggalan Hindu, dan sedikit penanggalan Julian yang merupakan bagian budaya Barat.

Oleh sebab itu, dalam Kalender Jawa biasanya Malam 1 Suro akan bertepatan dengan tanggal 1 Muharram dalam Kalender Hijriyah atau penanggalan Islam.

Walau begitu, Malam 1 Suro berbeda dengan Malam 1 Muharram dalam Kalender Hijriah.

Hal ini dilihat dari cara penetapan pergantian hari ketika pergantian sasi atau bulan dalam dalam Kalender Jawa.

Kalender Jawa mengikuti Candrasangkala Jawa yang menetapkan pergantian hari ketika pergantian sasi atau bulan waktunya adalah tetap, yaitu pada saat matahari terbenam atau surup yaitu antara 17.00–18.00).

Sedangkan pergantian hari ketika pergantian bulan pada Kalender Hijriah ditentukan melalui hilal dan rukyat.

Dilansir dari laman Kompas.com, Pengamat Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Dr. Bani Sudardi menjelaskan bahwa makna dari perayaan malam satu Suro ini adalah peringatan pergantian waktu. Peringatan pergantian waktu ini merupakan suatu lazim terjadi.

“Sebab, waktu merupakan sesuatu yang sangat penting, yang berkaitan dengan siklus kehidupan, ritual, perhitungan-perhitungan, dan sebagainya,” jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com