Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Antraks Gunungkidul, Warga Menggali Kembali Sapi Mati yang Sudah Dikubur untuk Dikonsumsi

Kompas.com - 05/07/2023, 14:04 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, disebut menggali kembali sapi yang mati terpapar antraks dari kuburnya untuk dikonsumsi. Sebelumnya, seorang warga meninggal dunia terkonfirmasi antraks.

"Yang dikonsumsi ada tiga sapi. Sudah sakit mati, kemudian suruh kubur secara SOP (standard operating procedure). Sudah kita kuburkan, ada yang sama masyarakat yang digali," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Pemkab Gunungkidul Pastikan Hanya 1 Warga Tewas karena Antraks, Bukan 3

Dia mengatakan ada seekor sapi yang mati dan sudah dikubur digali dan dibagikan kepada warga. Padahal di dalam SOP penguburan sapi terpapar antraks dilakukan penyiraman formalin.

"Iya digali kembali satu. Kalau yang lainnya belum dikubur, sudah mati tetap dikonsumsi," kata dia.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, DPKH Kabupaten Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan, setelah melakukan penelusuran ada 6 sapi dan 6 kambing yang terkonfirmasi antraks di Padukuhan Jati, sejak November 2022 lalu.

"Semuanya tidak ada wujudnya, semuanya dikonsumsi. Kami memeriksa tanah lokasi penyembelihan dan ada spora antraksnya," kata Retno.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengimbau kepada warga untuk tidak mengkonsumsi hewan ternak yang sakit dan mati.

"Imbauannya adalah kepada warga masyarakat yang memiliki ternak terutama kalau sudah ada sakit itu ya jangan disembelih, jangan dikonsumsi. Apalagi kalau sudah mati masih dibrandu bahasanya nggih, kalau di gunungkidul dibrandu (dibeli bersama-sama dan dibagikan)," kata dia.

"Kami sosialisasi ke masyarakat agar kiranya hewan-hewan ternak yang sudah berpotensi sakit atau terpapar penyakit atau bahkan sudah mati jangan dikonsumsi," kata Heri.

Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan karena penyakit hewan bisa dari mana saja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com