Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Minta Warga Gotong Rotong dalam Penanganan Dampak Gempa Bantul

Kompas.com - 01/07/2023, 18:54 WIB
Markus Yuwono,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat gotong royong dalam penanganan gempa Bantul, DIY. 

Menurutnya, gotong royong diperlukan meski pemerintah memberikan bantuan. Selain itu, ke depan, Sultan juga meminta warga membangun rumah tahan gempa.

"Kalau saya lebih baik, warga masyarakat bisa tetap gotong royong untuk sesama tetangga seperti tahun 2006," kata Sultan kepada wartawan saat meninjau salah satu rumah warga yang terdampak gempa di Pedukuhan Bangen, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu (1/7/2023).

Dalam kesempatan itu, Sultan menegaskan, pemda DIY tetap akan memberikan bantuan kepada masyarakat meski dalam data sementara tak ada warga yang mengungsi.

Baca juga: Kisah Lansia Tinggal Seorang Diri di Rumah Saat Gempa Bantul, Tembok Dapurnya Roboh

"Pemda bisa membantu tapi jangan hanya berharap bantuan aja. Tapi bagaimana masyarakat itu mempertahankan gotong royong untuk sesamanya, yang penting itu," kata dia.

Sultan juga menyoroti tentang struktur pembangunan rumah harus sesuai standar dan menggunakan bahan baku yang berkualitas, khususnya di Bantul.

Sebab, berada di atas struktur tanah yang tidak kuat dan di atas sesar opak.

"Hakikatnya itu struktur tanahnya tidak kuat. Jadi dekat opak dan sebagainya strukturnya kan tidak kuat, ya jadi mudah kena goyangan itu. Tapi kalau memang membangunnya strukturnya sudah kuat ya tidak ada masalah," kata Sultan.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Saat meninjau Taman Budaya Gunungkidul. Sabtu (1/7/2023)KOMPAS.com/Markus Yuwono Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Saat meninjau Taman Budaya Gunungkidul. Sabtu (1/7/2023)
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, rumah warga Bantul sebagian besar sudah sesuai standar struktur bangunan dan menggunakan bahan bangunan yang bagus. 

Ini tampak dari minimnya kerusakan rumah saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6 menggunang Bantul. 

"Dengan struktur bangunan bagus, bahan bangunan bagus ternyata dengan goyangan ini juga tidak terlalu merusak bangunan warga. Ini menunjukkan struktur rumah di Bantul sudah mulai bagus karena dengan gempa tadi malam hanya sebagian kecil. Kalau soal genteng melorot itu hal yang wajar ya," kata Abdul Halim. 

Dijelaskannya, berdasarkan data terbaru, 57 bangunan rusak ringan terdampak gempa

"Paling berat di tempat mbah Ponem (Bangunjiwo). Tapi mungkin struktur dan bahan bangunanya rapuh ya, karena yang lain nyatanya tidak apa-apa," kata dia.

Baca juga: 4 Rumah di Trenggalek Terdampak Gempa Bantul, Rusak Ringan dan Sedang

Halim berharap, masyarakat mengutamakan gotong royong, sementara Pemkab hanya menyalurkan bantuan.

"Pemkab akan memantau itu dan semuanya sudah teridentifikasi tinggal nanti kita tinggal melakukan intervensi, ya bantuan-bantuan secukupnya saja," kata kata dia.

"Insya Allah ini selesai secara internal di Bantul. Jadi kita belum memerlukan bantuan dari luar Bantul. Sekali lagi, masyarakat bantul bisa mengatasi sendiri dampak dari gempa bumi semalam," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com