Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Bantul Ajukan Konsep Ujian Praktik SIM C Tanpa Zig-zag dan Angka

Kompas.com - 26/06/2023, 23:20 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polres Bantul mengajukan ke Mabes Polri konsep praktik SIM C tanpa menggunakan praktik berkendara zigzag dan angka 8.

Hal itu dikarenakan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melibatkan kendaraan roda dua.

Wakapolda DIY Brigjen R Slamet Santoso menjelaskan, konsep uji SIM C yang diprakarsai Polres Bantul itu berdarkan anev kecelakaan lalu lintas di Bantul yang didominasi oleh roda dua dengan faktor penyebab adalah 51 dari human error.

"Kami sudah diskusi dengan ahli di wilayah DIY akan kami kembangkan di tingkat Polda mudah-mudahan dari Bantul bisa disampaikan ke Mabes Polri mudah-mudahan kalau cocok bisa diberlakukan nasional, itu harapannya," ujar Slamet saat ditemui di Polre Bantul, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Penyandang Disabilitas Mengadu Kesulitan Komunikasi saat Urus SIM, 5 Polwan Polres Salatiga Belajar Bahasa Isyarat

Menurut Slamet, uji praktik model baru ini merupakan bentuk dari sinkronisasi ujian teori yang awalnya masih manual teks book menjadi audio visual.

"Materinya yang banyak dikeluhkan masyarakat zig zag dan angka 8, di ujian teori sudah sinkronkan. Sehingga ada beberapa hal kita tidak berlakukan, tidak laksanakan (pada ujian praktik)," kata dia.

Baca juga: Calo dan Pemalsu SIM B II Umum di Muara Enim Ditangkap, Patok Tarif Rp 1 Juta

Menurutnya pada konsep ujian praktik ini sudah mencakup 5 item dalam berkendara misalnya keseimbangan, perilaku pengemudi, reaksi pengemudi, dan ketrampilan lainnya.

Adanya konsep ujian praktik baru ini, ujian zig-zag dan angka 8 sudah tidak diberlakukan lagi pada pengendara roda 2.

"Pada konsep kita ini kita skip, dan siubah dengan yang lain, dan itu sudah mewakili 5 item tersebut. Aturannya tetap sama, diberi kesempatan dua kali di waktu yang beda," kata dia.

 

Konsep ini tengah diajukan ke Mabes Polri dan baru Polres Bantul yang mengajukan ide ujian praktik SIM C tanpa zigzag dan angka 8.

"Baru pertama di Indonesia, dan ide keluar dari Polres Bantul," imbuhnya.

Selama konsep baru ujian praktik SIM C ini disetujui oleh Mabes Polri, ujian praktik SIM C di Polres Bantul masih menggunakan model lama. Tetapi, dia optimistis konsep baru ini sapat diterima oleh Mabes Polri.

"Belum (berlaku ujian praktik tanpa zig-zag dan angka 8 di Bantul), ini kan baru konsep dan kita ajukan dulu. Mudah-mudahan dalam waktu yang singkat dan dalam tempo secepat-cepatnya itu bisa diberlakukan seluruh nasional," katanya.

Sementara itu Pangesti Wiedarti, salah satu tenaga ahli Pustral UGM yang dilibatkan dalam diskusi konsep materi ujian praktik model baru ini menyampaikan bahwa materi ujian praktik model baru ini lebih baik jika dibandingkan dengan model lama.

"Tampaknya itu akan lebih baik, kami juga membandingkan dengan ketiga negara lain seperti Taiwan, Jepang, dan Australia," kata dia.

Menurut dia, saat konsep ini diajukan ke Mabes Polri dibutuhkan waktu dan melalui beberapa jenjang ditambah dengan adanya naskah akademik.

"Tadi diusulkan secara nasional tentu dengan beberapa perjenjangan. Ada naskah akademik untuk interal kepolisian dan panduan untuk masyarakat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com