Di kompleks Makam Raja Kotagede ini, juga turut dimakamkan Ayah Panembahan Senopati yakni Ki Ageng Pamanahan dan Raja Pajang Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.
Hingga akhirnya Panembahan Senopati wafat pada tahun 1601 M dan dimakamkan di Kompleks Makam Raja Mataram di Kotagede.
Selain riwayat hidupnya, hal lain yang menarik perhatian adalah silsilah dari Panembahan Senopati.
Dilansir dari Kompas.com, Panembahan Senopati merupakan anak dari Ki Ageng Pamanahan yang mendirikan wangsa Mataram Islam.
Sementara ibu dari Panembahan Senopati bernama Nyai Sabinah atau Nyai Ageng Pamanahan.
Panembahan Senopati kemudian menikah dan memilki empat orag istir.
Dari empat orang istrinya, Panembahan Senopati memiliki 14 anak yaitu Gusti Kanjeng Ratu Pambayun, Pangeran Ronggo Samudra, Pangeran Puger, Pangeran Teposono, Pangeran Purbaya, Pangeran Rio Manggala, Pangeran Adipati Jayaraga, Panembahan Hadi Hanyokrowati, Gusti Raden Ayu Demang, Wiramantri, Pangeran Adipati Pinggoloyo I, Pangeran Juminah, Pangeran Adipati Martoloyo, dan Pangeran Tanpa Nangkil.
Sang anak yaitu Mas Jolang yang bergelar Panembahan Hadi Hanyokrowati atau dikenal sebagai Panembahan Seda Krapyak menjadi sosok yang mewarisi tahta Mataram Islam.
Sedangkan beberapa keturunan Panembahan Senopati lainnya menjabat sebagai adipati di sejumlah daerah di Jawa.
Sumber:
kebudayaan.jogjakota.go.id, budaya.jogjaprov.go.id, kompas.com (Penulis : Widya Lestari Ningsih, Editor : Nibras Nada Nailufar)