Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Panembahan Senopati Sang Pendiri Kerajaan Mataram Islam

Kompas.com - 14/06/2023, 15:48 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Membahas sejarah Kerajaan Mataram Islam tak dapat dilepaskan dari sosok Panembahan Senopati.

Panembahan Senopati yang juga dikenal sebagai Sutawijaya memiliki nama asli Danang Sutowijoyo .

Baca juga: Makam Raja-Raja Mataram di Kotagede: Sejarah dan Daftar Nama Raja yang Dimakamkan

Dilansir dari laman kebudayaan.jogjakota.go.id, Panembahan Senopati merupakan putra Ki Gede Pamanahan yang menjadi pendiri cikal bakal Kerajaan Mataram Islam.

Hal ini berawal saat Sutawijaya dan Ki Ageng Pamanahan membantu Jaka Tingkir membunuh Aryo Penangsang.

Baca juga: Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam dan Rajanya

Jaka Tingkir kemudian mendirikan Kerajaan Pajang dan menghadiahkan tanah Mentaok kepada Ki Ageng Pamanahan dan Sutawijaya.

Di bawah kepemimpinan Ki Ageng Pamanahan yang juga menjadi pendiri wangsa Mataram Islam, tanah Mentaok tersebut hanya berstatus sebagai sebuah kadipaten di Kerajaan Pajang.

Baca juga: Apa Perbedaan Kerajaan Mataram Kuno dan Mataram Islam?

Panembahan Senopati Mendirikan Kerajaan Mataram Islam

Setelah Ki Ageng Pamanahan wafat pada 1575 M, Sutawijaya melepaskan diri dari kerajaan Pajang dan mendirikan Kerajaan Mataram Islam pada 1582 M.

Sutawijaya yang berhasil memerdekakan Kerajaan Mataram Islam kemudian mengangkat dirinya menjadi sultan dengan gelar Panembahan Senopati.

Panembahan Senopati memiliki gelar lengkap Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama.

Gelar Alaga Sayidin Panatagama menunjukan bahwa sang raja berkuasa atas pemerintahan dan keagamaan, sedangkan gelar Senopati merupakan sebutan untuk panglima perang.

Panembahan Senoati memerintah sebagai raja pertama Kerajaan Mataram Islam dari tahun 1587 hingga tahun 1601 M.

Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, Kerajaan Mataram Islam beribukota di Kotagede.

Kerajaan Mataram Islam juga berhasil menguasai daerah Kerajaan Pajang, bahkan berhasil menyatukan wilayah-wilayah yang melepaskan diri dari kerajaan tersebut.

Selain membuat wilayah Kerajaan Mataram Islam semakin luas, Panembahan Senopati juga menjadikan agama Islam sebagai dasar tata pemerintahan.

Panembahan Senopati juga mendirikan Kompleks Makam Raja Mataram di sebelah barat Masjid Gedhe Mataram Kotagede.

Di kompleks Makam Raja Kotagede ini, juga turut dimakamkan Ayah Panembahan Senopati yakni Ki Ageng Pamanahan dan Raja Pajang Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.

Hingga akhirnya Panembahan Senopati wafat pada tahun 1601 M dan dimakamkan di Kompleks Makam Raja Mataram di Kotagede.

Silsilah Panembahan Senopati

Selain riwayat hidupnya, hal lain yang menarik perhatian adalah silsilah dari Panembahan Senopati.

Dilansir dari Kompas.com, Panembahan Senopati merupakan anak dari Ki Ageng Pamanahan yang mendirikan wangsa Mataram Islam.

Sementara ibu dari Panembahan Senopati bernama Nyai Sabinah atau Nyai Ageng Pamanahan.

Panembahan Senopati kemudian menikah dan memilki empat orag istir.

Dari empat orang istrinya, Panembahan Senopati memiliki 14 anak yaitu Gusti Kanjeng Ratu Pambayun, Pangeran Ronggo Samudra, Pangeran Puger, Pangeran Teposono, Pangeran Purbaya, Pangeran Rio Manggala, Pangeran Adipati Jayaraga, Panembahan Hadi Hanyokrowati, Gusti Raden Ayu Demang, Wiramantri, Pangeran Adipati Pinggoloyo I, Pangeran Juminah, Pangeran Adipati Martoloyo, dan Pangeran Tanpa Nangkil.

Sang anak yaitu Mas Jolang yang bergelar Panembahan Hadi Hanyokrowati atau dikenal sebagai Panembahan Seda Krapyak menjadi sosok yang mewarisi tahta Mataram Islam.

Sedangkan beberapa keturunan Panembahan Senopati lainnya menjabat sebagai adipati di sejumlah daerah di Jawa.

Sumber: 
kebudayaan.jogjakota.go.idbudaya.jogjaprov.go.idkompas.com  (Penulis : Widya Lestari Ningsih, Editor : Nibras Nada Nailufar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Yogyakarta
Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com