Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Watu Belah, Dusun yang Jalan Utamanya Rusak dan Berbatu-batu Hampir 10 Tahun

Kompas.com - 30/05/2023, 17:51 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Akses jalan umum bagi warga berupa batu campur pasir di Pedukuhan Watu Belah, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kondisi ini ditemui di beberapa ruas jalan utama yang ada di Watu Belah.

Hampir tidak ada jalan utama yang mulus dan nyaman untuk dilewati kendaraan warga. Warga mengeluhkan kondisi ini sejak 2014.

“Terakhir tahun 2014, kondisi jalan masih baik. Makin ke sini semakin rusak,” kata Dukuh (kepala dusun) Watu Belah, Sutatik usai menghadiri merti dusun di wilayah RT 45 Watu Belah, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Perjuangan Brigadir Dedi Sosialisasi Pencegahan Corona, Lewati Jalan Berbatu Sambil Gendong Pengeras Suara

Sutatik mengungkapkan, belum ada perbaikan sampai sekarang.

Kerusakan jalan seiring dengan masuknya usaha tambang batu andesit di Watu Belah dan sekitarnya. Truk dump mengangkut batu puluhan ton dan alat berat menggunakan akses jalan warga untuk membawa muatannya ke penggilingan batu di luar desa. Namun, perbaikan tidak pernah maksimal sampai saat ini.

“Kami sudah koordinasi dengan pemerintah tapi belum ada hasil,” kata Sutatik.

“Alasannya karena ada perusahaan tambang,” kata Sutatik.

Watu Belah berada di batas desa antara Sidomulyo di Pengasih dengan Jatimulyo di Kapanewon Girimulyo. Dusun ini berada di lereng bukit yang dibelah sungai. Menuju ke sana harus melewati kontur terjal jalan.

Watu Belah memiliki lebih dari 100 kepala keluarga yang mayoritas pekerja bangunan, pekerja ladang hingga buruh pabrik di luar desa. Sering pula ditemui warga menggunakan akses ini untuk mencari kayu bakar pakai motor hingga dipikul.

Baca juga: Cerita SDN 012 Sei Banjar Kaltara, Sekolah dengan Akses Jalan Rusak yang Selalu Sepi Murid Saat Musim Penghujan Tiba

Sumarno (46) asal RT 45 menceritakan, semua orang di RT-nya mencari nafkah di luar desa. Mereka selalu menemui situasi sulit di jalan rusak.

Tidak sedikit warga terpeleset akibat kondisi jalan seperti ini. Situasi semakin sulit karena kontur jalan rusak semua berada di jalan naik dan turun di pegunungan.

“Apalagi kalau habis hujan, banyak yang jatuh,” kata Sumarno.

Sumarno menceritakan, ia menemui kondisi parah jalan sejak pulang merantau pada 2015. Ia pun merasa dusunnya jadi terisolir karena akses yang sulit dilewati kendaraan.

Ia berharap campur tangan segera dari pemerintah. “Parah memang. Kita seperti dikucilkan,” kata Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com