Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Anak Dicabuli dan Direkam Pria Asal Bantul, KPAID Yogya Akan "Tracing" ke Sekolah

Kompas.com - 29/05/2023, 22:34 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sebanyak 17 anak di bawah umur menjadi korban pencabulan tersangka berisinial BM (54), warga Kabupaten Bantul.

Aksi tersangka BM ini dilakukan di salah satu apartemen di Kabupaten Sleman dan direkam dengan hanphone.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Yogyakarta Silvy Dewayani mengatakan kasus seksual dengan korban anak sedang mencuat.

Tidak hanya di umum, namun juga di sekolah.

Baca juga: Pria Asal Bantul Ini Cabuli 17 Anak di Bawah Umur, Rekam Aksinya untuk Kenang-kenangan

Sehingga, proses pencegahannya perlu dilakukan bersama-sama.

"Kami akan lakukan tracing mulai besok pagi, karena biasanya kalau lebih dari satu (korban) itu pasti ada sesuatu pola kan. Tracing ini yang sedang kita lakukan di sekolah-sekolah terdampak," ujar Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Yogyakarta Sylvi Dewayani di Mapolda DIY, Senin (29/05/2023).

Sylvi Dewayani mengungkapkan dari kasus pencabulan yang dilakukan oleh BM korbanya cukup banyak yakni 17 anak di bawah umur. Hal ini bagi Sylvi Dewayani sangat memprihatinkan.

Sebanyak 17 korban tersebut Sylvi Dewayani bukan dalam satu sekolah. Bahkan ada yang sekolah di wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Korban ada yang duduk di bangku SMP, SMK dan SMA.

KPAID akan melakukan tracing ke semua sekolah tersebut, termasuk orangtua.

"Ini penting sekali, tracing ini kan menandakan, kalau banyak itu menandakan ada sesuatu di situ yang itu tidak bisa kita biarkan. Ini ada 17, harus kita lihat ada pola apa yang ada di situ," ucapnya.

Sylvi Dewayani mengungkapkan, semua korban telah mendapatkan pendampingan. Selain itu para korban juga tetap bisa bersekolah.

"Sekolah tetap dan kita jamin itu, salah satu tugas saya adalah memastikan mereka tetap sekolah. Dan kalau mereka malu, mau keluar wajib bagi kita mencarikan sekolah bagi mereka," tegasnya.

Di sisi lain, Sylvi Dewayani mengapresiasi guru yang berinisiatif mengecek handphone muridnya.

Dari pengecekan itu diketahui ada chat yang mencurigakan dan dilaporkan ke polisi hingga akhirnya terbongkarlah kasus pencabulan.

"Jadi bagus itu guru-guru yang memeriksa HP adalah sesuatu yang sekarang perlu kita lakukan pada anak-anak. Ya betul itu privasi, tapi untuk anak-anak privasi itu harus ada catatanya bahwa dia masih dalam tanggungjawab orang tua," ucapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com