Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Saat Mozes Jadi Korban Kerusuhan 1998, Ada Upaya Menghilangkan Jenazah, Suasana Rumah Mencekam

Kompas.com - 21/05/2023, 05:15 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

Saat sedang mencari makan itu Mozes Gatotkaca kemudian diduga menjadi korban aparat keamanan. Kejadian tersebut bersamaan dengan peristiwa bentrokan antara massa demonstrasi dengan aparat keamanan di Jalan Gejayan.

Teman Mozes Gatotkaca pun menjadi korban sampai kaca matanya pecah. Namun teman Mozes Gatotkaca tersebut berhasil lari menyelamatkan diri.

"Jadi sasaran dikira mungkin dia termasuk (demonstran). Dia (Moses Gatotkaca) tidak sendiri, mungkin dikira demonstran," urainya.

Dia mengatakan bahwa Mozes Gatotkaca juga bukan aktivis dan tidak ikut demonstrasi.

"Usia (Mozes Gatotkaca) waktu itu sudah 40, bukan mahasiswa. Bukan aktivis, Dia hanya ingin mencari makan," tandasnya.

Moses Gatotkaca ditemukan dalam kondisi tergeletak di sekitar selatan Universitas Sanata Dharma (USD), Mrican, Sleman. Mozes Gatotkaca sempat dibawa ke RS Panti Rapih tapi tidak tertolong dan meninggal dunia.

Baca juga: 25 Tahun Hilangnya Sang Aktivis 1998, Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah

"Pada saat itu saya mendapat telepon sekitar setengah dua pagi. Sementara menurut cerita banyak orang waktu itu kejadianya (ditemukan jenazah Mozes Gatotkaca) sekitar jam 10 an malam," ungkapnya.

Tinny menuturkan informasi tentang adiknya tersebut dari seorang tetangganya Mozes Gatotkaca di Gang Brojolamatan, Mrican, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.

"Saya diberitahu bukan dari aparat atau dari mana. Dari tetangganya Mozes di Mrican. Memberitahu bahwa ada kejadian itu dan Mozes korbanya. Bilang kalau jenazahnya ada di Panti Rapih (Rumah Sakit Panti Rapih)," ucapnya.

Mendengar informasi tersebut, suami Tinny lantas segera berangkat dari rumahnya di daerah Kapanewon Gamping menuju ke Rumah Sakit Panti Rapih untuk memastikan informasi tersebut.

Baca juga: Kerusuhan Mei 1998 di DI Yogyakarta, dari Peristiwa Gejayan hingga Pisowanan Ageng

"Saya tidak ikut ke sana, tapi waktu itu bapak (suami) yang ke sana. Saya di rumah, saya tidak berani, takut karena situasinya begitu," urainya.

Mozes Gatotkaca, lanjut Tinny, mengalami luka di sekitar tengkuk belakang kepala. Namun bukan luka terbuka. Luka tersebut akibat pukulan benda tumpul.

"Bukan luka terbuka. Itu informasinya dipukul benda tumpul. Menurut kesaksian di sekitar situ yang ikut mengangkat jenazahnya, di daerah sini (Tinny menunjuk daerah tengkuk kepala bagian belakang) itu (bunyi) krepyekk gitu. Mungkin remuk di bagian dalamnya," ungkapnya.

Tinny menuturkan keluarga sempat dimintai keterangan oleh Polisi Militer. Saat itu keluarga didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

"Kita waktu itu diinterogasi di Polisi Militer. Saya, keluarga dan yang mendampingi dari LBH," ungkapnya.

Saat ini Tinny dan keluarga menjalani hari-hari seperti biasa. 25 tahun telah berlalu, Tinny mengaku hanya bisa pasrah terkait dengan pengungkapan peristiwa yang menyebabkan Mozes Gatotkaca meninggal dunia.

Ada yang mengaku keluarga Mozes saat rumah sakit

Dika putra dari Tinny mendampingi duduk di kursi ruang tamu. Sesekali Dika mengingatkan ketika ibunya lupa beberapa hal tentang Mozes Gatotkaca.

Dika pun turut menceritakan moment saat ayahnya berada di RS Panti Rapih untuk mengambil jenazah Mozes Gatotkaca.

Setelah mendapat telepon yang menginformasikan jika jenazah Mozes Gatotkaca berada di RS Panti Rapih, ayahnya langsung berangkat untuk memastikannya. Benar saja, jenazah tersebut adalah Mozes Gatotkaca.

Saat di RS Panti Rapih ternyata sudah ada orang-orang yang mengantri. Mereka juga mengaku sebagai keluarga dari jenazah Mozes Gatotkaca. Orang-orang tersebut ingin mengambil jenazah Mozes Gatotkaca dari RS Panti Rapih.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com