KOMPAS.com - Candi Ijo merupakan sebuah candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang beraliran Hindu Siwa.
Dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Dyah Balitung, Candi Ijo diperkirakan didirikan pada sekitar abad 9-10 Masehi.
Baca juga: Lokasi dan Rute ke Candi Ijo, Peninggalan Mataram Kuno di Perbukitan Yogyakarta
Kompleks candi tertinggi di Yogyakarta ini terletak pada ketinggian 410 mdpl, di atas sebuah bukit dengan bentuk lahan berteras-teras.
Kompleks Candi Ijo terdiri dari 11 teras bertingkat, di mana lokasi candi induk ini berada pada teras ke-11 atau teras paling atas sekaligus teras yang paling sakral.
Bangunan induk kompleks Candi Ijo ini berada di lokasi paling belakang dengan arah hadap ke barat.
Hal ini mengingatkan pada bangunan punden berundak yang dbangun pada masa Megalithik dimana pusat bangunan memang biasanya terletak di tempat yang paling atas.
Baca juga: Harga Tiket dan Jam Buka Candi Ijo di Sleman, Bisa untuk Cari Sunset?
Kompleks Candi Ijo berada di perbukitan Baturagung yang masih satu perbukitan dengan Candi Barong dan Ratu Boko
Lokasi Candi Ijo masuk dalam wilayah Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Sejarah Candi Ijo di Sleman, Peninggalan Mataram Kuno dari Abad Ke-9
Dilansir dari laman Kemendikbud, sejarah kompleks Candi Ijo dikenali berdasarkan temuan arca-arca di sekitarnya.
Dari temuan arca-arca tersebut, disimpulkan bahwa candi ini berlatar belakang agama Hindu.
Kemudian berdasarkan data epigrafi, Candi Ijo diperkirakan dibangun sekitar 850 – 900 Masehi yang apabila dihubungkan dengan masa diketahui pemerintahan raja yang berkuasa pada saat itu.
Candi Ijo diperkirakan dibangun pada masa pada masa raja Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi (prasasti dari Raja Balitung) dari Kerajaan Mataram Kuno.
Dilihat dari bentuknya, Candi Ijo merupakan bangunan pemujaan pada zaman kerajaan Hindu-Buddha.
Candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini pertama kali ditemukan oleh H.E. Dorrepaal pada 1886.
Peneliti Candi Ijo berikutnya adalah C.A. Rosemeir yang menemukan tiga buah arca batu serta lingga-yoni di bilik candi induk.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.