Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Asusila Oknum Guru Ngaji di Sleman Bertambah Jadi 15 Orang

Kompas.com - 02/05/2023, 16:25 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Korban tindak asusila oknum guru mengaji di Kapanewon Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, berinisial K (50) bertambah menjadi total 15 orang. Dua orang korban saat ini menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

"Iya awalnya memang ada empat korban," ujar pendamping hukum korban sekaligus Ketua Paradi Rumah Bersama Advokat (RBA) Sleman, Iwan Setyawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/5/2023).

Iwan menyampaikan, dari empat korban, kemudian berkembang dan didapati ada korban-korban lainya. Sampai saat ini terdata ada tambahan sebanyak 11 korban.

Baca juga: Polisi Tangkap Guru Ngaji yang Cabuli Belasan Santriwati di Sleman

"Dari empat itu, akhirnya ada pengakuan dari korban lainnya. Perhari ini ada 11, jadi total ada 15 korban," ungkapnya.

Menurut Iwan, korban dari aksi tidak terpuji pelaku masih berusia di bawah umur. Bahkan ada dua kakak beradik yang juga menjadi korban pelaku berinisial K.

Dari 11 korban, lanjut Iwan, ada dua anak yang saat ini dibawa ke RSA Universitas Gadjah Mada (UGM). "Ada dua yang dipriksakan di RSA UGM, dalam rangka visum juga psikisnya," ucapnya.

Sementara itu, Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Sleman Iptu M Safiudin mengatakan pelaku berinisial K telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan.

"(Tersangka) Sudah ditahan sejak malam Takbir (malam Idul Fitri)," tandasnya.

Safiudin mengungkapkan memang ada informasi tambahan jumlah korban. Namun sampai saat ini baru ada empat korban yang membuat laporan.

Baca juga: Cabuli Muridnya, Guru Ngaji di Sleman Belum Ditahan karena Masalah Kesehatan

"Sementara yang melapor empat orang korban. Ada yang menginfo (jumlah korban) bertambah, tapi belum ada konfirmasi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang oknum guru Ngaji di Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman diduga melakukan tindak asusila terhadap beberapa anak didiknya. Guru ngaji berinisial K (50) ini sekarang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pendamping hukum korban sekaligus Ketua Paradi Rumah Bersama Advokat (RBA) Sleman Iwan Setyawan mengatakan korban tidak hanya satu anak. Usia korban dibawah umur.

"Korban tidak hanya satu, yang kami tangani yang sudah mengaku itu ada empat anak. Semuanya di bawah umur, dua usia 16 tahun, ada 10 tahun, kemudian 5 tahun atau 6 tahun," ujar Iwan Setyawan saat dihubungi, Rabu (19/4/2023)

Iwan menyampaikan, terduga pelaku berinisial K membuka tempat latihan mengaji di rumahnya.

Terduga pelaku berinisial K melakukan tindak asusila dengan berbagai tipu daya. Terduga melakukan aksinya saat kondisi sepi.

Baca juga: Cabuli 7 Santri Laki-laki, Guru Ngaji di Banjarnegara Divonis Penjara 18 Tahun

Bahkan menurut Iwan ada satu korban yang dipaksa untuk berhubungan intim oleh terduga pelaku.

"Satu korban yang usia 16 tahun sudah diajak hubungan intim. Korban dikasih doktrin-doktrin, modusnya sama," tuturnya.

Terduga pelaku lanjut Iwan akan marah-marah bahkan mengancam korban jika permintaanya tidak dituruti.

"(Dipaksa berhubungan intim) Sejak tahun 2022, rata-rata tiap minggu. Sampai Desember 2022," urainya.

Peristiwa dugaan tindak asusila ini terungkap, setelah salah satu korban berani bercerita kepada saudaranya. Keluarga lantas mengadu ke perangkat RT, RW, Kalurahan hingga hingga akhirnya dilaporkan ke Polisi.

"Januri 2023 membuat laporan ke Polsek Gamping. Kemudian ditangani PPA Polresta Sleman," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

Yogyakarta
Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com