Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pemudik Motor Tujuan Kediri Tak Sadar Istri dan Anaknya Tertinggal di Brebes, Sempat Dikira Jatuh

Kompas.com, 18 April 2023, 14:39 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Selalu ada kisah menarik dalam perjalanan mudik, mulai dari cerita seru, sedih, bahagia, bahkan lucu.

Seperti yang dialami oleh salah satu pemudik pada arus mudik Lebaran 2023. Saat mulai memacu sepeda motornya, dia tak sadar bahwa istri dan anaknya tertinggal di wilayah Brebes, Jawa Tengah.

Video kejadian yang terjadi pada Minggu (16/4/2023) ini pun viral di media sosial.

Kronologi kejadian

Kapolsek Wanasari Iptu Triyono Raharjo membenarkan tentang adanya pemudik yang tertinggal dari suaminya di wilayah Brebes.

Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/4/2023) pukul 23.40 WIB.

Baca juga: Selasa Siang, Kondisi Arus Mudik di Bandara Kualanamu Mulai Ramai

"Benar, pasangan suami istri itu pemudik yang mau ke Kediri pakai motor," kata Triyono, sebagaimana diberitakan regional.kompas.com, Selasa (18/4/2023).

Triyono menyampaikan, kejadian itu diketahui saat warga sekitar Pospam Mudik Wanasari mengantar seorang wanita bersama satu anak.

Pemudik itu, menurut Triyono, Moh. Arif Romadon (37) dan istrinya, Siti Aminah, beserta anaknya yang mudik dari Jakarta menuju Kediri, Jawa Timur, dengan menggunakan sepeda motor.

Saat melintasi Jalan Lingkar Utara (Jalingkut), Brebes, Jawa Tengah, Arif memutuskan belok kiri keluar dari jalur Pantura.

Baru melaju sejauh 200 meter usai belok kiri, Arif menghentikan laju sepeda motornya karena merasa salah jalan.

Baca juga: Meningkat 5 Persen, Arus Mudik di Simpang Ajibarang Banyumas Masih Lancar

Pada saat itulah, istrinya turun dari sepeda motor tanpa disadari Arif. Arif yang merasa istri dan anaknya masih duduk di kursi belakang kemudian putar balik untuk kembali masuk ke jalur pantura dan melanjutkan perjalanan ke arah timur.

Ketika tiba di perbatasan Pemalang-Pekalongan, barulah Arif menyadari bahwa istri dan anaknya tak berada di atas motor.

“Saya sudah sampai Pekalongan, hampir Pekalongan tadi. Istrinya ketinggalan, dikiranya mau isi bensin, padahal cuma mau putar balik,” ujar Arif, dikutip dari Kompas.tv, Selasa (18/4/2023).

2 jam berpisah

Arif panik, dia sempat mengira istri dan anaknya jatuh di jalan. Saat mengecek ponselnya, terdapat 21 panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal, yang ternyata adalah nomor anggota Polres Brebes.

Baca juga: Tiba di Terminal Mangkang dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pemudik Bisa Manfaatkan Trans Semarang Gratis

Ternyata, istri Arif, Siti Aminah, telah mendapat pertolongan dari anggota Polres Brebes yang berjaga mengamankan arus mudik Lebaran 2023.

Mengetahui kabar itu, Arif memutar balik motornya untuk kembali ke Brebes. Setelah berjalan selama dua jam, dia pun akhirnya bertemu lagi dengan istri dan anaknya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Khairina), TribunJabar.id, Kompas.tv

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau