Hal serupa juga dirasa Herdi Wanto (62) asal Pedukuhan Wonosido Kidul, Wates. Herdi biasanya mangkal di bawah pohon kelapa di daerah Gawok, terminal Wates.
Herdi mengaku penghasilan dari mengayuh becak sudah tidak lagi memberi sepadan. Mangkal setengah hari, dapat dua kali penumpang saja disebut sebagai kebetulan
Ia baru bisa dapat penumpang di hari pasaran Wage. Saat itu, banyak pedagang turun dari gunung dan bukit untuk jualan di Pasar Wage.
“Kalau bakul turun dari atas di hari Wage, palingan bisa narik becak tiga kali,” kata Herdi.
Kehidupan tukang becak seperti dirinya menyusut setelah pemerintah memindahkan pasar loak di Gawok ke daerah Pengasih. Tukang becak seperti dirinya tersisih. Hal ini berimbas pada penghasilannya yang semakin minim.
Beruntung ia turut bekerja sebagai buruh tani penggarap sawah yang bisa merasakan dua kali panen dalam setahun. Setiap panen padi ia bisa membawa pulang dua kwintal gabah. Beras pun tercukupi.
Baca juga: Putri Tukang Becak Menangis Usai Tahu Sang Ayah Tambal Jalan Berlubang demi Dirinya
Sudrajat dan Herdi dua dari ribuan penerima santunan pada bulan Ramadhan dari Pemkab Kulon Progo melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kulon Progo.
Santunan berasal dari pengumpulan zakat infaq fitrah (ZIH) di kalangan aparat sipil negara (ASN). BAZNAS mengelola ZIH itu untuk kemudian dilakukan pentasyarufan atau disalurkan.
Saat menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah ini, Baznas Kulon Progo mentasyarufkan pada 5.000 penerima, terdiri mustahik atau duafa atau fakir miskin di Kulon Progo. Termasuk di antaranya 100 tukang becak dan 166 pasukan kuning, beberapa anggota Linmas dan TRC.
“Total yang kita salurkan di bulan Ramadhan ini Rp 1,8 miliar dengan penerima lebih dari 5000 dan ini masih proses hingga nanti mendekati lebaran," kata Ketua Baznas Kulon Progo, Alfanuha Yushida MP.
Penerimaan ZIH sendiri selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun lalu penerimaan zakat mencapai Rp. 12,2 Miliar. Baznas menargetkan penerimaan Rp 15 miliar di 2023 ini. Sampai Maret sudah terkumpul sekitar Rp 2,5 miliar. Sebagian dari yang telah terkumpul kini tengah disalurkan.
Pj. Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengungkapkan, Kulon Progo satu-satunya kabupaten yang mewajibkan ASN-nya membayar zakat. Ia berharap pentasyarufan membantu masyarakat yang membutuhkan sekaligus memberikan kegembiraan bagi penerimanya dalam menyambut Idul Fitri.
"Kita harapkan yang berhak menerima warga masyarakat kita gembiralah hatinya bisa menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan yang tinggal sembilan hari ini, sedikit bisa membantu untuk menyambut Idhul Fitri bagi keluarga," kata Tri saat simbolisasi pentasyarufan.
Penyerahan santunan berlangsung di Alun-alun Wates, depan kediaman Bupati Kulon Progo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.