Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Kendal Tewas Diduga Gantung Diri Usai Bunuh Istri, Motif Utang Piutang

Kompas.com - 08/04/2023, 13:58 WIB
Slamet Priyatin,
Krisiandi

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - MS (51), warga Desa Manggungsari Kecamatan Weleri Kendal Jawa Tengah, ditemukan meninggal, diduga gantung diri di rumahnya, Jumat (7/4/2023) sore.

Sebelum gantung diri, Suwandi diduga membunuh istrinya, IS (48). Polisi mengira dugaan pembunuhan dan bunuh diri ini dilatarbelakangi persoalan ekonomi keluarga. 

Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam H mengatakan, berdasarkan bukti yang ditemukan dan pemerikaan, pembunuhan terhadap IS dilakukan MS. 

Baca juga: Penyesalan Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang yang Bunuh 12 Orang: Saya Ingin Bertobat

Seusai membunuh istrinya, MS bunuh diri dengan cara gantung diri di ruang belakang bagian dapur.

Pada tubuh IS, terdapat bekas luka di dagu. Di tempat kejadian, ditemukan linggis berukuran kurang lebih satu meter.

"Kejadian hari ini Jumat, ditemukan mayat istrinya, IS, di dalam kamar. Dan suaminya MS, yang gantung diri di bagian dapur belakang," jelas Jamal, Sabtu (8/04/2023).

Jamal menambahkan untuk motif kejadian diduga karena masalah ekonomi, yakni utang piutang. Namun untuk memastikan motif utama, pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Untuk motif masih dalam penyelidikan. Namun informasi dari saudara dan kedua orang tuanya, ada motif ekonomi yaitu utang piutang. Kami akan mengembangkan kasus ini,  dengan memeriksa saksi-saksi untuk menentukan motif utama," ungkap AKBP. Jamal.

Baca juga: Detik-detik Bripka AS Bunuh Diri Minum Racun Sianida, Istri Menelepon Saat Almarhum Meregang Nyawa

Sementara, salah seorang perangkat desa yang juga masih keluarga korban, Suwanto mengaku mengetahui kabara meninggalnya MS dan IS dari adiknya.

Wanto pun mengaku tidak pernah mendengar pasangan suami istri tersebut cekcok atau bertengkar.

"Saya tau itu ditelepon adik saya.  Terus saya langsung ke rumah tempat kejadian, dan sudah banyak orang. Selama ini saya tidak pernah mendengar mereka cekcok. Ya, sepertinya rukun-rukun saja," pungkas Wanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com