YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta sesalkan Piala Dunia U-20 batal digelar di Solo, karena kehilangan potensi wisatawan baru.
"Ya saya kira sangat disayangkan ya, persiapan sudah begitu panjang gitu ya, biaya juga," kata Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo, pada Jumat (31/3/2023).
Singgih meyakini, jika Piala Dunia tetap digelar di Indonesia dan salah satu tempatnya adalah Solo, maka DI Yogyakarta pasti dapat mendapatkan limpahan wisatawan.
Mengingat jarak Kota Solo dan Yogyakrata kurang lebih hanya 60 kilometer dan dpat ditempuh dengan perjalanan darat selama 2 jam.
Baca juga: Ganjar Kecewa karena FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Alasannya
"Karena venuenya yang digunakan di Solo pastinya Yogyakarta akan dapat limpahan dari para suporter," kata dia.
Menurut Singgih, Piala Dunia tidak hanya menghadirkan suporter kesebelasan tertentu saja, tetapi juga berpotensi mendatangkan wisatawan baru.
"Bahkan juga para wisatawan yang memang membuat jadwalnya sesuai acara perhelatan U-20," imbuh dia.
Singgih menuturkan, saat ini terpenting bukan merasa kecewa yang berkepanjangan, tetapi perlu ada pembenahan kedepan supaya Indonesia tetap dilirik untuk perhelatan internasional.
"Yang penting adalah kita kemudian harus terus mengupayakan sebagai venue perhelatan-perhelatan internasional," imbuh dia.
Dengan banyaknya event internasional yang digelar di Indonesia memiliki dampak dampak lain yakni pertumbuhan ekonomi, serta berpotensi mengundang wisatawan.
"Karena itu bagian dari promosi kita baik itu destinasi wisata maupun ekonomi kreatif," ujar Singgih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.