“Tapi, untuk menjaga orang tidak bertanya terus. Terlalu lama maka bisa beraksi bila tidak ada (keputusan). Maka di sini harus menentukan dulu peruntukannya,” kata Setiyanto.
Kasus Sasana Adhi Rasa merupakan persoalan ketiga yang pernah ditangani dirinya selama ini.
Dua kasus yang lama lebih mudah ditangani karena bangunan milik paroki, yakni berupa kapel dan gereja.
“Kali ini kan kasus baru,” kata Setiyanto.
Baca juga: Soal Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kapolres Kulon Progo Tegaskan Tak Ada Tekanan dari Ormas
Video terkait Sasana Adhi Rasa viral pekan lalu. Penutupan dikaitkan dengan desakan ormas yang datang sebelumnya.
Mereka beralasan patung menyolok, terlebih di seberang sasana ada masjid cukup besar.
“Kedatangan pertama tanggal 11, dua jam setelah serah terima kepengurusan (pengelola sasana),” kata Petrus Surjiyata, dari pengurus paguyuban Sasana Adhi Rasa.
Karena kasus ini, Petrus mengungkapkan, pihaknya mengembalikan kepengurusan ke pemilik sasana agar pihak keluarga menyelesaikan dahulu persoalan yang ada.
Pemilik sasana dan pihak keluarganya kini tengah menyelesaikan sejumlah perizinan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.