KOMPAS.com - Mayat seorang perempuan ditemukan di dalam kamar mandi salah satu wisma di Jalan Kaliurang, Dusun Purwodadi, Kalurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman pada Minggu (19/3/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat ditemukan, mayat dalam kondisi terpotong beberapa bagian.
Kamar tersebut disewa oleh seorang pria pada Sabtu (18/3/2023) sore. Setelah sewa kamar, pria misterius itu pergi dan tak lama kembali dengan membawa seorang perempiuan.
Kuat dugaan perempuan itu yang kemudian menjadi korban pembunuhan dengan mutilasi.
Baca juga: Sosok Perempuan Korban Mutilasi di Sleman, Ibu Tunggal 2 Anak, Teman Prianya Tinggalkan Penginapan
Pada Minggu pagi, pria tersebut menemui penjaga wisma dan mengatakan akan memperpanjang sewa wisma.
Setelah itu pria tersebut meninggalkan KTP dan pergi dengan membawa kunci kamar.
"Terus pergi, pinjam kunci (kamar) ninggal KTP," kata Dukuh Purwodadi, Kamri, Senin (20/3/2023).
Penjaga wisma pun tak curiga karena teman perempuan dari pria tersebut masih di kamar.
Mayat ditemukan oleh penjaga wisma yang curiga tamu yang menginap sejak Sabtu (18/3/2023) sore tak kunjung keluar kamar.
Sementara kamar dalam kondisi sepi denan lampu kamar yang menyala.
Baca juga: Jejak Kasus Wanita 34 Tahun di Sleman Jadi Korban Mutilasi, Diduga karena Dendam
Karena curiga, minggu malam itu, sekira pukul 22.30 WIB, pintu kamar diketuk oleh penjaga wisma, namun tidak ada jawaban.
"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi," kata dia, Senin (20/3/2023).
Saat itu, Ia mengaku ditelepon oleh penjaga hotel. Kemudian ditindaklanjuti menghubungi Polsek Pakem, Polresta Sleman dan Polda DIY.
Kamri mengatakan, saat ditemukan kondisi jenazah mengenaskan, yakni beberapa bagian tubuhnya terpotong.
Proses evakuasi berlangsung cukup lama karena kondisi jenazah yang tidak utuh. Selain itu ia menyebut tubuh korban dalam kondisi mengenaskan dan beberapa bagian tubuh korban terpotong.
Baca juga: Ayah Korban Mutilasi di Sleman Ungkap Jasad Anaknya Banyak Luka, HP dan Sepeda Motor Juga Hilang
"Jenazah baru berhasil dievakuasi saat adzan subuh dan dibawa ke RS Bhayangkara," katanya.
Polisi menyebut korban adalah A (34) yang tercatat sebagai warga Suryoputran, Panembahan, Keraton, Kota Yogyakarta.
Ia adalah sosok ibu tunggal yang memiliki dua anak masing-masing berusia 8 tahun dan 1 tahun.
Ayah korban, Heri Prasetyo (64) mengatakan sempat bertemu anaknya pada Sabtu (18/3/2023) pagi. Namun pada Sabtu sore, nomor WhastApp putrinya tidak aktif.
Hingga akhirnya pada Minggu dini hari ia mendapatkan informasi anaknya menjadi korban pembunuhan dengan mutilasi.
Ia menyebut motor dan dua ponsel anaknya hilang. Selain itu ia menyebut ada banyak luka di jasad anaknya. Namun dia tidak menjelaskan secara detail.
"Pokoknya ada. Ada banyak enggak boleh ngomong," katannya.
Baca juga: Ayah Korban Mutilasi di Sleman Duga Motif Pembunuhan Anaknya karena Dendam
Terkait motif, polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Untuk saat ini kasus masih dalam investigasi dan ditangani oleh Ditreskrimum Polda DIY, Polresta Sleman dan juga Polsek Pakem. Untuk saat ini pelaku masih dalam tahap penyelidikan," kata Kasubbid Pemnas Bidhumas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana), Tribun Jogja.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.