Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riuhnya Ribuan Warga Berebut Puluhan Gunungan di Nyadran Agung Kulon Progo

Kompas.com - 14/03/2023, 20:40 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menggelar Nyadran Agung 2023 di alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebanyak 22 gunungan berisi sayur mayur, hasil bumi dan jajanan memeriahkan nyadran agung kali ini.

Ribuan warga mengikuti nyadran tersebut. “Semua di lokasi masing-masing. Gunungan bisa dirancak oleh masyarakat,” kata Kepala Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan), Niken Probo Laras, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Jelang Ramadhan, Warga Wadas Gelar Tradisi Nyadran, Tegaskan Tolak Perusakan dan Perampasan Lingkungan

Gunungan jamak dianggap gambaran kemakmuran rakyat. Gunungan kemudian direpresentasikan dari hasil bumi, sayur, buah, serta panganan. Semuanya disusun mengerucut seperti gunung.

Gunungan kali ini diarak pasukan bergada mulai dari depan Kantor DPRD Kulon Progo ke Plengkung Gebleg Renteng di depan alun-alun.

Puluhan gunungan terdiri persembahan kantor-kantor kapanewon atau kecamatan, lima dari BUMD dan satu dari BUMN PT Angkasa Pura I (Persero) pengelola Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA).

Selain itu, ada empat gunungan lain yang terlihat berbeda, yakni gunungan kue apem dan gunungan nasi tumpeng.

Kadis Niken mengungkapkan, nyadran kali ini seperti masa sebelum pandemi melanda. Namun ketika pandemi, nyadran agung terlaksana secara sederhana.

Pengemasan nyadran saat ini diawali dengan mujahadah dan pengajian pada Senin (13/3/2023) malam. Gelaran ini masih berlanjut dengan wayang kulit semalam suntuk pada hari ini.

Baca juga: Tradisi Nyadran: Sejarah, Makna, dan Ragam Kegiatan

Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana mengungkapkan, nyadran agung tradisi yang masih dipertahankan di Kulon Progo. Masyarakat Jawa menggelar nyadran menjelang bulan Ramadhan atau sejak memasuki bulan ruwah.

Pada bulan ini, masyarakat Jawa sekaligus mengingat leluhur dan mendoakannya.

Pada sisi lain, nyadran agung kerap jadi simbol silaturahmi bagi masyarakat Jawa jelang bulan puasa. Karenanya, ada saja warga yang bekerja di luar daerah hadir kembali ke daerah.

“Dua hal itu eling sangkan paraning dumadi kemudian bersilaturahmi," kata Tri.

Gelaran acara berlangsung di depan plengkung geblek renteng alun-alun. Para pejabat di lingkungan pemerintah ikut dalam nyadran ini.

Baca juga: Tradisi Nyadran, Berdoa ke Makam Tenggelam di Pesisir Semarang

Sebanyak 22 gunungan disiapkan dalam Nyadran Agung 2023 di alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Sebanyak 22 gunungan disiapkan dalam Nyadran Agung 2023 di alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gunungan didatangkan dari tiap kecamatan dan oleh beberapa badan usaha milik pemerintah di Kulon Progo. Nyadran diisi dengan doa bersama pada leluhur dan mereka yang sudah mendahului. Kemudian, nyadran dilanjutkan dia bersama lintas agama.

Nyadran agung di Kulon Progo menarik perhatian ribuan warga. Mereka sudah menyemut mengelilingi gunungan. Gunungan selalu menjadi bagian yang paling ditunggu masyarakat saat nyadran agung ini.

Usai berdoa, warga yang sudah menunggu di hadapan gunungan langsung berebut. Sayur mayur dan buah lngsung ludes di luluhan gunungan dalam waktu singkat.

“Dapat pisang, kacang panjang dan wortel. Saya senang ikut nyadran hari ini. Semoga ini (sayur mayur) jadi berkah bagi kami,” kata Muslimah asal Pengasih. Ia mengaku tidak kawatir berebut gunungan ambil menggendong bayi.

Sementara itu, tampak seorang pegawai honorer yang ikut berebut gunungan. Amel dapat dua nanas. “Semoga jadi berkah. Nanas mau saya bikin rujak dan putusan,” kata Amel dari Sedayu, Bantul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Petaka di Jalur Cinomati Bantul, 1 Orang Tewas akibat Minibus Masuk Jurang

Petaka di Jalur Cinomati Bantul, 1 Orang Tewas akibat Minibus Masuk Jurang

Yogyakarta
Kronologi Kecelakaan Maut di Bantul, Minibus Berisi 17 Orang Masuk Jurang, 1 Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut di Bantul, Minibus Berisi 17 Orang Masuk Jurang, 1 Tewas

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 10 Desember 2023: Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 10 Desember 2023: Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Kecelakaan di Jalan Baron Gunungkidul, Ayah dan Anak Meninggal

Kecelakaan di Jalan Baron Gunungkidul, Ayah dan Anak Meninggal

Yogyakarta
Minibus Terperosok di Jalur Cinomati Bantul, Korban Meninggal Berasal dari Malang

Minibus Terperosok di Jalur Cinomati Bantul, Korban Meninggal Berasal dari Malang

Yogyakarta
2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan

2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan

Yogyakarta
Minibus Terperosok ke Jurang di Jalur Cinomati Bantul, 1 Korban Meninggal Dunia

Minibus Terperosok ke Jurang di Jalur Cinomati Bantul, 1 Korban Meninggal Dunia

Yogyakarta
Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kertaradjasa Siapkan Kuasa Hukum

Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kertaradjasa Siapkan Kuasa Hukum

Yogyakarta
Sopir yang Hilang di Goa Terawang Blora Saat Antarkan Peserta Kampanye Ditemukan

Sopir yang Hilang di Goa Terawang Blora Saat Antarkan Peserta Kampanye Ditemukan

Yogyakarta
10  Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

10 Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Yogyakarta
Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Yogyakarta
Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Yogyakarta
Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com