YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Longsor di sentra perajin tahu Wirobrajan, Kota Yogyakarta terjadi pada Rabu (15/2/2023) malam. Dua rumah dan satu pabrik tahu terdampak longsor.
Bahkan satu pabrik tahu harus berhenti beroperasi sementara.
"Berhenti dulu. Entah mau dipindah kemana ini, saya juga belum tahu. Selama ini tidak bekerja dulu," kata Ketua RT 035 RW 007, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Poniran, saat ditemui di lokasi Kamis (16/2/2023).
Poniran menyampaikan dua rumah dan satu pabrik tahu yang terdampak longsor merupakan miliknya. Ia menambahkan talut yang ambrol kurang lebih sepanjang 30 meter dengan ketinggian 5 meter.
Baca juga: Hujan Deras, Sembilan Rumah Tertimbun Tanah Longsor di Wonogiri
"Ada dua (rumah), satu pabrik tahu," imbuh dia.
Dia mengatakan longsor bermula pada Rabu (16/2/2023) malam. Saat itu hujan deras yang terjadi selama kurang lebih 2 hari membuat retakan di talut melebar.
"Retaknya semakin melebar. Akhirnya pas kejadian itu awalnya dari sebelah sana (utara) pojok situ, ada suara-suara pretek-pretek," katanya.
Saat itu dirinya masih memproduksi tahu. Setelah mendengar suara-suara retakan tiba-tiba tembok talut longsor dan beberapa barang hanyut ke Sungai Winongo.
Ia menambahkan, area longsor pada pabrik tahu miliknya sudah tidak digunakan untuk produksi karena telah terlihat retakan.
"Sudah dua hari enggak saya tempati karena memang sudah bengkak, sudah ada pecah-pecah. Sama kemarin saya tengok talutnya dari sebelah timur itu udah bengkak," kata dia.
Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Hal ini karena peristiwa terjadi pada malam hari dan saat itu sudah tidak ada produksi tahu pada pabriknya.
"Alhamdulillah kalau korban tidak ada. Karena sudah malam dan pas ini sudah tidak dipakai," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.