Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Honda HRV Tersesat di Hutan Tambakromo Pati, Pengemudi Kondisinya Linglung

Kompas.com, 14 Februari 2023, 08:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Warga di Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dibuah heboh saat ada sebuah mobil Honda HRV tersesat masuk ke dalam hutan, Sabtu (11/2/2023).

Pasalnya, menurut warga setempat, lokasi hutan tak mungkin dilalui mobil karena kondisi jalan yang terjal dan sempit.

Sementara pengemudi Honda HRV itu diketahui seorang anggota polisi bernama Sigit Yudha Prandana mengaku tersesat usai mengikuti arahan Google Maps.

Baca juga: Tak Tahu Jalan Pulang, Pengemudi Mobil Asal Magelang Tersesat di Hutan Gunungkidul

"Disopiri sendiri tanpa penumpang. Iya benar polisi, tapi tidak tahu dinas di mana. Katanya baru main dari temannya di Kecamatan Tayu, Pati dan mau pulang ke Pasuruan mengikuti Google Maps untuk menghindari macet di Juwana," kata Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat, saat dihubungi melalui ponsel, pada Senin (13/2/2023).

Mirza menjelaskan, Sigit ditemukan warga yang hendak beraktivitas di ladang pada pukul 10.00 Wib.

Saat itu warga kondisi pengemudi linglung. Warga pun segera menolong dan berupaya menenangkannya.

Baca juga: Viral, Video Mobil Tersesat di Kawasan Makam Tumenggung Brotonegoro, Evakuasi Libatkan TNI Polri

Mirza menjelaskan, kejadian itu menjadi perbincangan warga. Sejumlah warga mengaitkan kejadian itu dengan peristiwa mistis.

"Masyarakat pun banyak mengaitkannya ke hal mistis. Menariknya, saat ditemukan, mobil masih bersih, tak ada lecet dan ban juga tak dipenuhi lumpur. Padahal, hujan deras saat itu. Yang terpenting selamat. Wallahualam," tambahnya.

Sementara itu, Adit (30), warga Desa Wukirsari menceritakan, sopir HRV itu sempat menghentikan laju mobil dan berupaya mencari pertolongan dengan menghubungi rekan-rekannya melalui ponsel.

"Namun, saat di-shareloc teman-temannya terkejut karena lokasinya di hutan yang jauh dari permukiman dan tak bisa dilalui, apalagi hujan. Akhirnya hanya menunggu. Sopir akhirnya keluar mobil dan jatuh terkilir hingga kembali ke mobil," kata Adit.

Penjelasan polisi

Seperti diberitakan sebelumnya, Kasi Humas Polresta Pati AKP Pujiati mengatakan, petugas Polsek Tambakromo yang menerima informasi pada Sabtu (11/2/2023) siang pukul 12.00 wib.

Lalu polisi dan warga berupaya mengevakuasi pengemudi dan mobilnya. Pengemudi diketahui hanya terluka di bagian kaki.

"Pengemudi luka keseleo terpeleset saat keluar mobil. Iya benar, polisi. Jadi, tak tahu medan dan salah arah menggunakan Google Maps. Langsung dievakusi bersama warga begitu ada laporan. Pengemudi sudah pulang dan mobil ditinggal di bengkel," kata Pujiati.

(Penulis : Kontributor Nunukan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Robertus Belarminus)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau