Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mobil Honda HRV Nyasar di Hutan Pati, Tidak Ada Bekas Roda, Jalur Sulit Dilewati

Kompas.com, 12 Februari 2023, 18:20 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Mobil Honda HRV berwarna putih tersesat di area hutan Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu (11/2/2023) dini hari.

Akan tetapi, tersesatnya mobil yang dikendarai Sigit Yudha Pradana, warga Desa Sekargadung, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), menyisakan sejumlah kejanggalan.

Kasi Humas Polresta Pati, AKP Pujiati mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat mengenai adanya mobil yang tersesat di area hutan tersebut pada Sabtu (11/2/2023) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

"Selanjutnya petugas mendatangi lokasi tempat mobil nyasar, dan bersama warga sekitar membantu mengevakuasi pengemudi yang dalam keadaan luka. Kaki pengemudi keseleo karena terpeleset saat turun dari mobil," kata Pujiati, dikutip dari TribunJateng.com, Minggu (12/2/2023).

Baca juga: Rombongan WN Rusia yang Terperosok ke Jurang di Buleleng Sempat Gunakan Google Maps

Dia menjelaskan, mobil tersebut tersesat ke dalam hutan karena pengendara tak mengenal medan jalan yang dilaluinya.

Sigit yang mengemudi seorang diri, hanya mengikuti Google Maps hingga akhirnya salah menentukan arah dan tersasar ke dalam hutan.

Keanehan mobil tersesat di hutan Pati

Sementara itu, Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat menyebut bahwa ada banyak kejanggalan dalam kasus ini.

"Pertama, mobil itu terperosoknya ke dalam jauh di Dukuh Gares. Itu tidak berada di Jalur Tambakromo-Wirosari, melainkan Tambakromo sampai Wukirsari, ada belokan ke kanan, dia belok masuk ke dalam," ujar Mirza kepada TribunMuria.com, Minggu (12/2/2023).

Dia melanjutkan, mobil Honda HRV itu terperosok ke dalam hutan gundul yang cukup jauh dari jalan raya, melewati bebatuan dan batang-batang pohon jati.

Baca juga: Bermodal Google Maps, WNA Asal Amerika Serikat Ini Nekat Temui Kekasihnya di Tanggamus Lampung

"Jadi di situ tidak ada jalan signifikan (untuk dilalui mobil). Kalau dia masuk ke sana mestinya ada bekas roda, ini tidak ada. Ngeri-ngeri sedap," ucap Mirza.

"Kemudian dia terperosoknya dari Jalan Raya Tambakromo sekitar 1 kilometer. Padahal masuk 100 meter saja mestinya sulit karena banyak hambatan," imbuhnya.

Selain itu, Mirza menambahkan, jalur itu pun seharusnya semakin sulit dilewati kendaraan lantaran belakangan ini wilayah tersebut kerap diguyur hujan.

"Lagipula itu juga bukan akses jalan. Kejadian pukul 01.00 dini hari WIB, baru ketahuan sekitar pukul 10.00 WIB. Orang itu sampai siang masih di situ, kok tidak mencari pertolongan, seperti orang linglung," ungkapnya.

Baca juga: Sopir Taksi Online Pukul Penumpang Perempuan hingga Terluka, Berawal dari Cekcok Rute Google Maps

Menurut Mirza, pengemudi mobil itu mengaku mencari jalan alternatif dengan memanfaatkan Google Maps untuk menghindari kemacetan di kawasan Juwana, namun, dia yang hendak pulang ke Pasuruan justru tersesat ke dalam hutan.

"Mobil HRV tersebut dievakuasi menggunakan mobil Hardtop yang ditarik tali sling yang ditautkan ke pohon. Pengemudinya sudah pulang, tapi mobil masih di bengkel di Tambakromo. Kebetulan yang mengevakuasi orang bengkel," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Camat Tambakromo Sebut Janggal Mobil HRV Nyasar di Hutan Wukirsari Pati: Ngeri-ngeri Sedap"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau