Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Gandeng Megawati Tuai Spekulasi Politik, Gibran Mengaku Tak Bahas Pilgub: Beliau Seperti Eyang Saya

Kompas.com, 31 Januari 2023, 16:16 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Momen Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menggandeng Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kembali menjadi sorotan.

Peristiwa itu terjadi setelah pelantikan Wali Kota Semarang yang baru, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), di Gedung Gradhika Bakhti Praja, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (30/1/2023).

Dalam kesempatan itu, Megawati tampak menggandeng tangan kiri putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Gibran pun kemudian membungkukkan tubuhnya ketika Ketum PDIP itu menggandeng salah satu lengannya.

Baca juga: Pernah Tolak Duet dengan Gibran, Kini Bakal Dipasangkan dengan Kaesang, Rheo: Fokus Pileg dan Pilpres

Tak ada simbol khusus

Ditanya soal makna di balik gandengannya itu, Gibran enggan menjawab gamblang. Dia mengatakan, ekspresi wajahnya telah menjawab pertanyaan tersebut.

"Baca saja dari ekspresi muka saya waktu digandeng Bu Mega, itu cukup menjawab," kata Gibran, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (31/1/2023).

Gibran menjelaskan, dia memang bertugas untuk mengantar atau mendampingi Megawati bila Ketum PDIP itu berkunjung ke wilayah Jateng.

"Beliau sudah seperti ibu, eyang saya sendiri," ujar Gibran.

"Tugas saya kalau beliau ke sini, mengantar dan mendampingi," sambungnya.

Baca juga: Gibran Enggan Ungkap Pesan yang Diberikan Megawati Untuknya: Rahasia

Usai momen gandengan itu, Gibran kemudian mengantar Megawati ke Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jateng.

"Saya ikut dari belakang sama pak Sekjen (Hasto Kristiyanto) dan Bu Ita," ucap Gibran.

Bukan pertama kali

Momen Gibran bergandengan dengan Megawati bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi saat malam tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Pura Mangkunegaran, Solo.

Megawati menggandeng tangan Gibran sesaat setelah dia tiba di acara tersebut. Suami Selvi Ananda itu pun kemudian mempersilakan Mega naik ke atas panggung pelaminan untuk bersalaman dengan pengantin serta keluarganya.

Tak bahas Pilgub

Momen Gibran dan Megawati bergandengan di Semarang bukan hanya menjadi sorotan, tetapi juga memunculkan spekulasi politik.

Apalagi, Gibran telah menyatakan siap maju pada Pilgub 2024 bila ditugaskan oleh PDIP.

Baca juga: Gibran Sebut Megawati Sempat Singgung Kaesang yang Berencana Terjun ke Politik

Akan tetapi, dia menekankan, tak ada pembahasan terkait Pilgub 2024 dalam pertemuannya kali ini.

"Nanti saja dibahasnya (Pilgub), yang penting sudah ketemu ibu (Megawati)," ungkap Gibran.

"Kemarin itu sudah cukup. Singkat, padat, dan jelas," imbuhnya.

Gibran pun mengaku tak ada pesan khusus yang disampaikan Megawati kepadanya pada pertemuan tersebut.

"Rahasia. Tidak ada, rahasia," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau