KULON PROGO, KOMPAS.com – Jumlah warga Kabupaten Kulon Progo yang masuk kategori miskin mengalami penurunan. Saat ini angka kemiskinan 16,39 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang 18,39 persen.
Secara angka, sebanyak 7.930 warga Kulon Progo telah keluar dari kemiskinan. Hal ini dilihat dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional pada Maret 2022.
“Kita mengalami akselerasi penurunan tingkat kemiskinan 1,99 persen poin. Pada 2021 mencapai 18,39 persen dan 2022 pada posisi 16,39 persen,” kata Sumarwiyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kulon Progo di ruang kerjanya, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Angka Kemiskinan Turun 1,45 Persen, Bupati Kebumen: Kita Masih Termiskin di Jateng
Dia mengatakan penurunan angka kemiskinan ini lantaran masyarakat mulai kembali beraktivitas ekonomi setelah sempat terdampak pandemi Covid-19.
Salah satunya adalah sektor pariwisata yang kembali ramai. Kunjungan wisatawan yang meningkat, membuat kegiatan penunjangnya seperti usaha makan, minuman, dan transportasi ikut kembali hidup.
Sumarwiyanto mengungkapkan, sejumlah program pemerintah juga diyakini berhasil menekan angka kemiskinan. Misalnya saja program bantuan sembako pada 2022. Hal ini mampu menjaga daya beli masyarakat miskin.
Produksi padi Kulon Progo juga meningkat 10 persen di 2022. Produksi beras mencapai 33.150 ton.
“Sektor pertanian yang menyerap banyak tenaga kerja ikut menopang perbaikan kondisi pendapatan di pedesaan,” kata Sumarwiyono.
Berkurangnya warga miskin dengan cepat dinilai lebih baik dibandingkan kabupaten dan kota lain.
Kulon Progo turun 1,99 persen itu dari 81.140 jiwa di 2021, kini 73.210 warga yang masih masuk kategori miskin di 2022.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.