Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Demo di Depan Rektorat UNY, Desak Perbaikan Sistem Tata Kelola UKT

Kompas.com - 19/01/2023, 20:13 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

Namun, para mahasiswa yang mengelar aksi demo ditemui Direktur Perencanaan dan Keuangan UNY Sukirjo.

Sukirjo mengatakan, rektorat akan membantu setiap mahasiswa yang kesulitan membayar UKT karena kondisi ekonomi orangtuanya.

Namun, yang terpenting adalah mahasiswa jujur dengan kondisi ekonomi orangtuanya yang sebenarnya.

"Wong kita itu bantu semua kok, enggak punya uang, uang 100 ribu pun boleh, yang penting ngangsur, yang penting jujur, kalau jujur kita bantu semua, Insya Allah tidak ada yang tidak kuliah," ungkapnya.

Menurut Sukirjo, akan dilakukan validasi kembali kasus per kasus setiap permohonan penurunan UKT. Langkah ini agar data benar-benar valid.

"Tidak jujurnya itu bilang enggak mampu padahal sebenarnya mampu. Atau sudah diberikan uang oleh orangtuanya tapi enggak sampai, makanya kita perlu validasi case by case, kalau perlu orangtuanya telepon Pak saya enggak punya betul, sebulan lagi enggak apa apa, seperti itu case by case kita bantu," tuturnya.

"Jadi kita itu punya dua cara, secara umum sesuai aturan, di luar itu kalau case by case kita bantu sepanjang ada komunikasi koordinasi yang baik," tambahnya.

Sukirjo mengungkapkan, penurunan UKT tidak hanya bagi mereka yang orangtuanya meninggal. Namun, ada juga beberapa kasus yang bisa disetujui penurunan UKT-nya.

"Bisa misalnya tadi saya contohkan orang tua stroke enggak bisa kerja lagi, kita turunkan. Dulu pernah ada yang bencana banjir enggak panen kita berikan (penurunan UKT)," ucapnya.

Penurunan UKT, lanjut Sukirjo, hanya satu golongan. Hanya saja, ada pengecualian kasus khusus bisa turun lebih dari satu golongan.

"(Penurunan) satu grid, kecuali kalau datanya signifikan sekali contohnya UKT (golongan) 7 saat dia masuk ternyata ada kekeliruan data atau ada perubahan ekonomi bisa turun ke lima bahkan ke tiga," tuturnya.

Menurut Sukirjo, rektorat bekerja dengan data dan verifikasi terkait dengan kelayakan, kepatutan serta kejujuran.

"Intinya gitu, Insya Allah pimpinan itu punya komitmen untuk membantu semua yang bermasalah tapi kita punya data supaya tidak keliru, kita juga diaudit, tidak boleh semaunya," tegasnya.

Rektorat juga akan menampung semua aspirasi dari para mahasiswa. Termasuk mengevaluasi indikator penentuan dan penurunan UKT.

"Kapasitasnya saya akan menampung dengan diskusi. Bukan saya menjawab tidak iya, semua masukan teman-teman tadi yang bagus kita diskusikan termasuk mengevalusi indikator, perbaikan ke depan, ada masa sanggah, akan kita bantu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com