Dia menyampaikan, upaya pembangunan transportasi publik itu bukan tanpa tantangan, seperti yang dihadapi Pemkot Solo saat ini, yakni penurunan pengguna bisa Batik Solo Transit (BST).
Menurut Taufiq, penurunan itu terjadi setelah subsidi tarif bagi pengguna umum tidak diperpanjang.
Saat ini, penumpang BST harus membayar Rp 3.700 akibat subsidi yang tak lagi berlaku sejak 1 Januari 2023.
"Kalau kemarin (sebelum penghentian subsidi), sehari (puncaknya) hampir 31.000 (orang penumpang), sekarang saat berbayar (jumlah penumpang) di angka 20.000-an. Mau kita push (tekan) lagi," jelasnya.
Taufiq menerangkan, Pemkot Solo akan menerapkan opsi lain bila nantinya pembangunan transportasi publik tak optimal.
"Mengoptimalkan manajemen rekayasa lalu lintas di jalan yang ada," pungkasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.