Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Ketandan, Kawasan Pecinan di Yogyakarta yang Sudah Ada Sejak Abad ke-19

Kompas.com - 07/01/2023, 23:11 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kampung Ketandan atau Kampoeng Ketandan dikenal masyarakat sebagai kawasan Pecinan di Kota Yogyakarta.

Lokasi Kampung Ketandan terletak di dekat Keraton dan Malioboro, atau tepatnya di sebelah utara Pasar Beringharjo.

Baca juga: Bakmie Legendaris Yogyakarta, Bakmie Ketandan Bertahan Sejak Tahun 1950

Terletak di pusat Kota Yogyakarta, Kampung Ketandan meliputi kawasan di Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryatmajan, Jalan Suryotomo dan Jalan Los Pasar Beringharjo.

sementara lokasi Jalan Ketandan mudah dikenali dari arah Malioboro dengan adanya gerbang setinggi tujuh meter yang tiangnya berukiran naga.

Baca juga: Grebeg Sudiro, Kemeriahan Tradisi Perayaan Imlek Khas Kota Solo

Kampung Ketandan juga kerap menjadi pusat perayaan hari besar dan festival budaya bagi masyarakat Tionghoa seperti jelang Tahun Baru Imlek.

Meski begitu, Kampung Ketandan bukan satu-satunya kawasan pecinan di Yogyakarta, karena masih ada kawasan pecinan lain yaitu Beskalan, Pajeksan, dan Kranggan.

Baca juga: Ketahui, 8 Tradisi Imlek Paling Populer

Sejarah Kampung Ketandan Yogyakarta

Dilansir dari laman warta.jogjakota.go.id dan kebudayaan.kemdikbud.go.id, Kampung Ketandan lahir pada akhir abad ke-19 yang menjadi pusat permukiman orang Cina di zaman Belanda.

Pemerintah Belanda kemudian menerapkan passenstelsel atau aturan pembatasan pergerakan dan wijkertelsel yang membatasi wilayah tempat tinggal warga Tionghoa.

Namun atas izin Sri Sultan Hamengku Buwono II, warga Tionghoa bisa menetap di tanah yang terletak di utara Pasar Beringharjo.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk memperkuat aktivitas perdagangan dan perekonomian masyarakat.

Hal ini karena sejak 200 tahun yang lalu kawasan Kampung Ketandan telah menjadi tempat masyarakat Tionghoa tinggal dan mencari nafkah yang sangat berperan dalam penguatan kegiatan perekonomian.

Terlebih warga Tionghoa di Kampung Ketandan juga bisa membaur dengan pedagang pasar Beringharjo, pedagang Malioboro, serta warga Yogyakarta pada umumnya.

Gaya bangunan Kampung Ketandan yang asli memiliki atap yang berbentuk gunungan dan jangkar yang ada di dinding.

Namun seiring berjalannya waktu, atap-atap tersebut direnovasi menjadi berbentuk lancip setelah terjadi akulturasi budaya Cina dengan kebudayaan Jawa.

Kini selain diakui sebagai kawasan Pecinan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah menetapkan Kampung Ketandan sebagai daerah cagar budaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com