YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengosongan pedagang di area Jalan Perwakilan, Kota Yogyakarta masih menjadi polemik di kalangan pedagang. Jalan Perwakilan ini merupakan sirip jalan Malioboro, tepatnya berada di sisi selatan Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta.
Terkait hal ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa area Jalan Perwakilan merupakan tanah milik Keraton Yogyakarta.
"Yang penting itu tanah Keraton, bangunan bukan milik Pemda. Kuncinya di Keraton, yang diperpanjang hanya yang sebelah Barat. Tapi mereka enggak punya izin semua. Enggak tahu dia pada bayar sama siapa kalau sewa. Yang buka mbiyen piye wong buktine ning Mangkubumi (yang buka dulu bagaimana buktinya kunci ada di Mangkubumi)," jelas Sultan, Selasa (3/1/2022).
Baca juga: Malioboro Ditata Lagi, Pedagang di Sirip Jalan Perwakilan Diminta Pindah
Sultan menegaskan bahwa para pedagang tidak memiliki izin atau surat kekancingan dari Keraton Yogyakarta. Dia mempertanyakan siapa yang menyewakan tempat tersebut kepada para pedagang.
"Enggak ada kekancingan. Makannya kalau dia bayar, bayar pada siapa," ucapnya.
Sultan menegaskan bahwa pedagang yang ada di Jalan Perwakilan merupakan pedagang ilegal. Hal ini karena tidak megantongi izin dari pemda. Sehingga tidak mungkin para pedagang memiliki surat Kekancingan dari Keraton Yogyakarta.
"Yo enggak. Enggak mungkin. Pemda saja kan tidak mengeluarkan izin, berarti ilegal, itu miliknya orang. Dia paham enggak kalau itu ilegal. Saya kan diam saja dari sebelum Covid kan, saya diam," beber Sultan.
Sultan mempertanyakan bagaimana para pedagang bisa masuk dan menggunakan gedung di sekitar jalan Perwakilan untuk berjualan.
Sultan mencontohkan sebelum adanya polemik, pihaknya telah meminta pengusaha di area Jalan Perwakilan untuk pindah. Hal tersebut dilakukan oleh pemilik usaha.
"Itu seperti Optik Akur dan sebagainya ada di situ. Karena disuruh pindah, pindah semua. Mereka kosong. Dikunci tinggal yang sebelah Barat yang kebakar itu. Pada bisa masuk ke situ saya diam aja. Itu membongkar atau opo. Kalau ada yang narik duit, siapa yang menarik," beber Sultan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.