Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Rumah Jaksa KPK di Yogyakarta Kemalingan, Laptop dan Berkas Raib, Warga Sempat Lihat Orang Mencurigakan

Kompas.com - 27/12/2022, 12:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Rumah jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial FAN kemalingan pada Sabtu (24/12/2022) sore. Lokasi kejadian berada di Jalan Arjuno No. 20 Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan keterangan polisi, pencuri menggondol laptop dan berkas kerja FAN.

Pencurian ini diketahui teman istri korban. Saat mendatangi rumah korban untuk mengantar paket, ia melihat pintu rumah FAN sudah dalam keadaan terbuka.

Berikut sederet fakta soal kasus pencurian di rumah jaksa KPK.

Baca juga: Rumah Jaksa KPK di Yogyakarta Dibobol Maling, Laptop dan Berkas Kerja Raib

1. Laptop dan berkas raib

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan, dirinya belum mengetahui secara detail soal barang-barang yang hilang dicuri.

Berdasarkan informasi yang ia dapat, hingga kini baru laptop dan berkas yang raib.

"Itu belum tahu, tapi yang jelas yang hilang laptop. Saya belum tahu berapa saksi diperiksa," ujarnya, Senin (26/12/2022).

Timbul menuturkan, kasus ini merupakan pencurian dan pemberatan. Pasalnya, tidak hanya pencurian saja, tetapi juga ditemukan perusakan.

"Pencurian dan pemberatan, karena ada perusakan pintu. Dirusak, dicongkel," ucapnya.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Pembobolan Rumah Jaksa KPK di Yogyakarta

2. Tidak ada harta yang dicuri

Ketua RT 019 RW 004 Saptadi menjelaskan, dirinya mendapat informasi bahwa pelaku hanya mencuri laptop dan tidak menggondol harta lain milik korban.

"Intinya ada kemalingan, tapi tidak menguras harta benda, tapi ada yang dituju cuma laptop," ungkapnya, Senin.

Menurut Saptadi, di rumah FAN sebenarnya terdapat beberapa laptop, tetapi yang diambil oleh maling hanya laptop milik FAN yang dipakai untuk bekerja.

"Jadi ada 2 atau 3 laptop yang di rumah itu kan. Untuk anak-anak ada, ibu mungkin ada, 3 tapi yang diambil laptop Pak FAN yang di dalam ransel. Ada laptop di luar itu aman," tuturnya.

Saat ditanya soal kronologi pencurian, Saptadi mengaku tak mengetahuinya karena saat kejadian sedang tidur.

Baca juga: Sekitar Rumah Jaksa KPK yang Dibobol Pencuri Terdapat Banyak CCTV, Ketua RT: Maling Istimewa


3. Warga sempat melihat orang mencurigakan

Saptadi mengungkapkan, sebelum peristiwa itu, ia mendapat laporan dari warga soal adanya orang mencurigakan di sekitar rumah korban.

Berdasarkan laporan warga, orang itu mengendarai sepeda motor dan sempat memotret sekitar rumah FAN.

"Saya tidak tahu. Saya cenderung sering pergi. Tapi informasi (dari warga) betul ada yang sering memotret itu (rumah FAN) orang pakai motor tahu-tahu datang. Bukan saya (melihat) hanya saya dari warga (informasinya). Siapa enggak jelas, dari mana enggak jelas," paparnya, Senin, dikutip dari Tribun Jogja.

Sewaktu pencurian terjadi, Saptadi menjelaskan bahwa rumah FAN dalam kondisi kosong lantaran keluarga tersebut sedang pergi ke Wonogiri, Jawa Tengah.

"Kemarin kan liburan, anak-anak sudah libur, Pak FAN kemungkinan cuti, Bu FAN cuti, berempat satu keluarga ke Wonogiri. Kan aslinya Wonogiri, Bu FAN Pacitan apa ya. Jadi kemudian kan liburan," terangnya.

Baca juga: Jaksa KPK yang Rumahnya Dibobol Maling di Yogyakarta Jabat Kasatgas Penuntutan

 

4. Rekaman CCTV diserahkan ke CCTV

Ilustrasi pencuri. Rumah jaksa KPK di Yogyakarta kemalingan pada Sabtu (24/12/2022) sore.KOMPAS.COM/SHUTTERSTOCK/KZENON Ilustrasi pencuri. Rumah jaksa KPK di Yogyakarta kemalingan pada Sabtu (24/12/2022) sore.

Saptadi memandang, aksi pencurian tersebut tergolong nekat. Pasalnya, selain dilakukan sore hari, sekitar rumah FAN banyak terpasang kamera CCTV.

"Ada di samping-samping rumah ada, di depan (rumah FAN) itu ada," jelasnya.

Kini, rekaman CCTV itu sudah diserahkan kepada polisi.

"Sudah diserahkan ke kepolisian. Mengantar pak polisi yang ada CCTV saya ngantar kan kulonuwun. Dilihat ada di-download. Pak polisi minta 2 atau 3 (rekaman)," bebernya.

Menurut Saptadi, ini merupakan kasus pencurian pertama yang terjadi di wilayahnya.

"Sini itu relatif aman. Orang kan akan berpikir 2 kali (untuk berbuat jahat). Jadi istilahnya maling ini istimewa," sebutnya.

Baca juga: Polisi Sebut Maling Rusak Pintu untuk Masuk Rumah Jaksa KPK di Yogyakarta

5. FAN tangani sejumlah perkara di PN Tipikor Yogyakarta

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan adanya peristiwa itu.

FAN, terang Ali Fikri, saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penuntutan yang sedang menyidangkan beberapa perkara KPK.

"Yang bersangkutan sebagai Kasatgas Penuntutan yang sedang menyidangkan beberapa perkara KPK. Salah satunya benar di PN Tipikor Yogyakarta," tandasnya, Senin.

Ali Fikri menyampaikan, salah satu kasus yang ditangani FAN ialah terkait suap penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) apartemen Royal Kedhaton. Kasus ini melibatkan mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Ia berharap kasus pencurian di rumah FAN bisa segera terungkap dan pelakunya ditemukan.

Baca juga: Rumah Jaksa KPK di Yogyakarta Kemalingan, Laptop Kerja dan Berkas Hilang, Ketua RT: Pencuri Tak Kuras Harta

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina, Andi Hartik)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Rumah Jaksa KPK di Jogja Dibobol Maling, Ketua RT Ungkap Warga Lihat Orang Memotret Rumah Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Yogyakarta
Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com