Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Satiyem, Janda Veteran Perang Asal Klaten, Tinggal di Rumah Reyot, Tak Dapat Bansos

Kompas.com - 20/12/2022, 14:14 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

KLATEN, KOMPAS.com - Satiyem (72), warga RT 007, RW 001 Kampung Karangduwet, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tinggal di rumah yang jauh dari kata layak.

Rumah berdinding anyaman bambu dan triplek yang dihuni Satiyem sejak puluhan tahun kondisinya lapuk dan berlubang. Beberapa atap rumah Satiyem rusak.

Ironisnya, Satiyem yang merupakan janda veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia ini tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah.

Baca juga: 689.000 Warga Miskin Ekstrem Jateng Bertahan dengan Rp 10.739 Setiap Harinya, Begini Situasinya

Rumah yang dihuni Satiyem berada di bagian ujung di antara rumah warga dan berdekatan dengan sungai.

Rumah Satiyem berdampingan dengan rumah anaknya Nur Kasanah (39). Rumah mereka hanya dipisahkan dinding triplek. Kondisi rumah anaknya juga memprihatinkan.

Satiyem mengaku setiap hari tidur di ruang tamu dengan beralaskan kasur busa lusuh. Satiyem tak pernah menghiraukan udara dingin di malam hari.

"Setiap hari tidurnya di sini (ruang tamu)," ucap Satiyem didampingi Nur Kasanah ketika ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (20/12/2022) siang.

Baca juga: 3,83 Juta Warga Jateng Tergolong Miskin, Pemprov Masih Kejar Penurunan 0,4 Persen

Satiyem tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah sudah sejak lama. Beberapa kali mengajukan agar mendapatkan bantuan tidak pernah berhasil.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, Satiyem hanya mengandalkan gaji pensiunan dari suaminya. Setiap bulan Satiyem menerima uang pensiun Rp 600.000 - Rp 700.000.

Namun, sudah beberapa bulan uang pensiunan yang menjadi penghasilan Satiyem satu-satunya untuk menyambung hidup itu tidak bisa diambil lagi.

"Sudah beberapa bulan ini tidak dapat pensiunan," tambah Nur Kasanah, anak ketiga Satiyem.

Andalkan jualan anak

Kini, Satiyem hanya bergantung kepada Nur Kasanah. Setiap hari Nur Kasanah menitipkan makanan seperti tahu bacem, telur puyuh, tahu petis ke warung hidangan istimewa kampung (HIK) di sekitar rumah.

Penghasilan Nur Kasanah tidak menentu tergantung makanan yang dititipkannya itu semuanya habis terjual atau tidak. Nur Kasanah sendiri memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Iswanto. Suami Nur Kasanah sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan.

"Saya jualan makanan tahu bacem, telur puyuh, tahu petis. Setiap sore saya titipkan di warung sekitar rumah. Kadang laku (habis), kadang tidak (habis)," ungkap Nur Kasanah.

Nur Kasanah menyampaikan dirinya sudah sering mengusulkan dan mengajukan agar ibunya Satiyem bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com