Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Rusak, Museum Gunung Merapi Ditutup Sementara

Kompas.com - 21/11/2022, 21:41 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi bangunan Museum Gunung Merapi (MGM) mengalami kerusakan. Sehingga untuk MGM ditutup sementara agar tak membahayakan wisatawan yang berkunjung.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menjelaskan bahwa penutupan sementara MGM dilakukan setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan kunjungan pada Senin (12/9/2022) lalu.

Dari kunjungan BPK tersebut, diketahui bahwa bangunan MGM sudah mengkhawatirkan. Kemudian secara lisan menyampaikan agar MGM ditutup untuk sementara waktu demi keselamatan dan keamanan wisatawan.

Baca juga: Detik-detik Tugboat Tenggelam di Perairan Kubar, 1 ABK Tewas, Kapten Masih Hilang

Setelah adanya arahan lisan dari BPK, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman menindaklanjuti dengan menggelar rapat pada Jumat (16/9/2022) secara internal, dan dilaporkan kepada bupati Sleman. Lalu disetujui untuk ditutup sementara.

"Ini amanah dari BPK yang harus segera kita tindaklanjuti, lalu rapat internal untuk penutupan sementara MGM dan sudah disampaikan ke bupati," ujarnya, Senin (21/22/2022).

Danang menyampaikan dari rapat dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disetujui bahwa penutupan sementara MGM bertujuan untuk keselamatan wisatawan dan petugas MGM.

"Ini untuk keselamatan bersama segera mungkin pemerintah Kabupaten Sleman melakukan rehabilitasi bangunan-bangunan yang sudah mengkhawatirkan," ujar dia.

Menurut Danang untuk rehabilitasi bangunan-bangunan yang rusak adalah program yang sudah lama dicanangkan. Pihaknya telah menerima laporan dari berbagai elemen terkait kerusakan bangunan di MGM.

"Tanggung jawab ada di pemerintah derah. Dulu memang hibah dari pemerintah pusat karena awalnya MGM bukan untuk wisata tapi penelitian geologi terkait aktivitas Gunung Merapi, tetapi setelah dibuka untuk wisatawan dapat respons yang baik," jelas dia

Dia menambahkan sebelum pandemi Pemerintah Kabupaten Sleman telah menganggarkan untuk perbaikan gedung MGM. Namun karena pandemi anggaran untuk perbaikan tidak bisa terealisasi.

Baca juga: Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur 1.000 Meter

"DED sudah kita sesuaikan pada tahun 2022, kita realisasikan pembangunannya pada tahun 2023. Anggaran dari dana keistimewaan. Kita ajukan anggaran Rp 13 Miliar tapi baru disetujui oleh Paniradya Rp 7,5 miliar," jelasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Edy Winarya menjelaskan sejak dihibahkan dan menjadi ketugasan dari Pemkab Sleman pada Desember 2019, MGM sebenarnya sudah direncanakan untuk direhab. Namun, adanya pandemi Covid-19 membuat rencana tersebut tertunda.

“Anggaran di 2023 nanti, asumsinya prioritas garap bagian atap wujud prisma. Plafon kelihatan bawah jebol, tetesan air, sumbernya tidak kelihatan. Prioritas arahan Paniradya Kaistimewan menggarap atap dulu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com