Adanya rencana itu direspons baik oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.
Menurut dia, siswa di sekolah tidak perlu diberikan pekerjaan rumah yang banyak, khususnya siswa SD. Itu karena akan memberatkan mereka.
"Tidak perlu ada PR rutin, seperti tugas dari LKS (lembar kerja siswa). Itu sangat mengambil waktu," ucap dia saat ditemui di Pontianak, Senin (24/10/2022).
Sekolah, kata dia, seharusnya bisa menyesuaikan minat dan bakatnya masing-masing dari siswa SD.
"Jadi yang menurut mereka interest saja, terutama ini untuk siswa SD," tegas dia.
Nadiem menyebutkan, PR yang diberikan kepada siswa itu harus ringan, seperti meningkatkan kapasitas membaca.
"Karena PR merupakan bagian dari project, kalau tidak ambil ekstrakurikuler, mereka pasti senang," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.