Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empati Tragedi Kanjuruhan,190 Pertandingan Sepakbola Liga 3 Jateng Ditunda

Kompas.com - 04/10/2022, 15:10 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAGELANG, KOMPAS.com - Pertandingan sepakbola antarklub Liga 3 di Jawa Tengah ditunda sebagai bentuk simpati dan empati terhadap keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Laga ditunda selama sepekan ke depan sejak Minggu, 2 Oktober 2022. 

"Setelah kejadian di Malang, kami adakan rapat darurat dan sepakat untuk menunda pertandingan Liga 3 se-Jawa Tengah karena rasa empati terhadap keluarga korban. Kita tunda seminggu, mulai 2 Oktober 2022," kata Ketua PSSI Asprov Jawa Tengah Yoyok Sukawi ditemui di Magelang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Korban Selamat Kerusuhan di Kanjuruhan Ungkap Alasannya Turun ke Lapangan Usai Laga Arema Vs Persebaya

Yoyok menyebutkan, setidaknya ada 190 pertandingan, yang diikuti oleh 39 klub se-Jawa Tengah yang sedianya bergulir pekan ini.

Sejauh ini pertandingan antarklub Liga 3 di wilayah ini kondusif. Pecinta sepakbola di Jawa Tengah antusias dan rindu setelah vakum beberapa waktu akibat pandemi Covid-19.

"Di Liga 3 tidak ada masalah, siap bergulir, bahkan sebelum ditunda sudah banyak pertandingan tinggal kick off tapi kita stop dulu, kita sama-sama mengheningkan cipta, pekan berduka" ucap Yoyok.

Baca juga: Akun Polsek Srandakan Bantul yang Mencuit Kerusuhan di Kanjuruhan Malang Diduga Diretas, Polisi Lapor Polisi

Yoyok mengaku banyak melakukan antisipasi hal-hal yang tidak diingingkan, terutama pada pertandingan-pertandingan yang dinilai rawan.

Pihaknya beberapa kali mengadakan workshop bagi seluruh panitia penyelenggara (panpel) di Jawa Tengah terkait penyelenggaraan pertandingan sepakbola. 

"Kalau di kita di Jawa Tengah memang kadarnya berbeda dengan Liga 1. Liga 3 masih kedaerahan, di Magelang, Solo, dengan Semarang, Demak, dan sebagainya. Beberapa kita workshop seluruh panpel Liga 3 se-Jateng, kita nggak mau kecolongan," jelas Yoyok. 

Belajar dari tragedi Stadion Kanjuruhan, Yoyok menggarisbawahi beberapa poin penting yang harus diterapkan di lapangan pada saat laga sepakbola di stadion.

Di antaranya, akses masuk dan keluar stadion harus sudah dibuka sebelum pertandingan usai. 

"Akses masuk dan keluar stadion itu penting, sebelum pertandingan selesai pintu harus sudah dibuka. Kalau pertandingan sudah selesai tapi pintu masih terkunci itu bahaya," tandas Yoyok. 

Selain itu, baik panpel maupun aparat kemanan harus melakukan tindakan yang humanis, tidak menganggap suporter sebagai lawan melainkan anak sendiri. 

Yoyok berharap, proses investigasi tragedi yang menewaskan sekitar 125 orang itu berjalan baik, dan diketahui pihak yang paling bertanggungjawab. 

"Terkait kejadian ini memang pertandingan Liga 1 harus dihentikan, untuk proses investigasi supaya hasilnya baik, dan segera ketahuan siapa yang bertanggungjawab, itu memang penting karena seluruh masyarakat Indonesia sedang menanti," ucap Yoyok. 

Seperti diketahui, sedikitnya 125 orang tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antarklub Liga 1, Persebaya dan Arema Malang, pada 1 Oktober 2022. Sebagian besar korban adalah pendukung klub Arema. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com