Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Orang Badan Besar dan Pincang Terekam Kamera Pengawas Masuk Kompleks Pemkab Kulon Progo di Malam Pencurian Dua Laptop

Kompas.com, 26 September 2022, 08:15 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pencuri menyatroni kantor Dinas Komunikasi dan Informasi atau Kominfo Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dua laptop hilang dari kantor itu. Kominfo melaporkan pencurian ke Polsek Wates.

“Saya dan satu karyawan lagi melaporkan kasus ini ke Polsek sekitar pukul 19.00 WIB,” kata Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik (IKPS) Dinas Kominfo Kulon Progo, Lukman Hakim, Minggu (25/9/2022).

Laptop yang dicuri berada di laci meja Kepala Dinas Kominfo dan seorang staf. Kerugian belum bisa ditaksir.

Baca juga: Penjaga Sekolah di Langsa Aceh Diduga Curi Puluhan Tablet dan 10 Laptop

Dinas Kominfo berada satu lingkungan di kompleks Pemkab Kulon Progo. Dinas itu menempati lantai dua di dua bangunan yang bersebelahan.

Kedua bangunan bersebelahan dengan gedung utama di mana ada ruang pejabat Bupati, Sekda, dan para Asisten Pemerintahan.

Salah satunya berada di lantai dua gedung Bagian Rumah Tangga. Pada gedung ini ada ruang IKPS dan ruang Sekretariat Kominfo. Pencuri beraksi di gedung ini.

Awalnya, karyawan jaga menerima laporan pegawai lembur bahwa laci mejanya rusak seperti dibuka paksa. Karyawan jaga bernama Eko Riyanto segera memeriksa ruang IKPS dan ruang lain.

Ia mendapati bekas congkelan pada satu jendela terbuka dan satu pintu.

“Dia turun lapor yang jaga pagi. Saya cek, memang laci seperti dibuka dipaksa. Saya laporkan ke atasan,” kata Eko.

Baca juga: Terekam CCTV saat Curi Ponsel di RSUD Bima, Pria Pengangguran Ditangkap di Rumahnya

Kabid IKPS Lukman turut mendatangi Kominfo setelah mendapat laporan ini. Bersama Eko kembali memeriksa isi kantor hingga memastikan bahwa dua laptop milik kantor benar hilang.

"Ada sekitar sembilan meja dibuka (paksa), termasuk punya Pak Kepala dan Pak Sekdin. Dua laptop yang hilang," kata Eko.

Rekaman kamera pengawas yang beredar juga diperiksa. Pasalnya, rekaman CCTV menunjukkan orang yang diduga terkait pencurian.

Dalam rekaman video itu, orang ini memiliki tubuh besar, berpakaian hitam, dan membawa tas di punggung, masuk lewat gerbang utama kompleks Pemkab di malam sebelum pencurian diketahui. Ia melewati pos sekuriti kompleks itu sekitar pukul 01.00 WIB.

Orang itu sampai ke pelataran gedung Kominfo. Sepanjang rekaman, ia selalu menunjukkan gerak-gerik melihat ke kanan dan ke kiri.

Baca juga: Detik-detik Iwan Boedi Saksi Korupsi Terekam CCTV, Polisi: Korban Bertemu Seseorang

Namun, dari semua rekaman CCTV, cara jalan si pelaku terlihat mencolok.

“Kelihatan (jalannya) pincang, tapi tersangka tidak jelas,” kata Lukman. Keduanya lantas melaporkan peristiwa ini ke Polsek.

Polisi tiba dengan Tim Identifikasi. Mereka meminta sidik jadi sedikitnya lima pegawai di Kominfo. Polisi memeriksa semua bagian di lantai dua itu. Polisi masih menyelidiki kasus ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau