YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang tergabung dalam aliansi rakyat bergerak (ARB) mulai mendatangi DPRD DIY untuk menyuarakan penolakan harga BBM. Unjuk rasa tersebut membuat Jalan Malioboro ditutup sementara.
Pantauan Kompas.com, massa mulai mendatangi depan gedung DPRD DIY pada pukul 15.58 WIB. Mereka berjalan kaki dan di depannya ada satu buah pikap yang digunakan untuk berorasi.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa di Garut Minta DPR Makzulkan Presiden Dan Wakil
"Pemerintah menaikkan BBM untuk melindungi APBN dan tidak memperhatikan keadaan rakuat yang menjerit atas krisis ekonomi," kata salah satu orator, Rabu (7/9/2022).
Di tengah-tengah orasi Satgas Bentor DIY Heru Santoso naik ke atas pikap untuk berorasi. Heru mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah para mahasiswa. Namun, dalam menggelar aksi harus secara damai dan jangan sampai berbuat anarkis.
"Kami mendukung penolakan kenaikan harga BBM. Kalau harga bensin Rp 10.000 per liter, kami narik Rp 5.000 lalu bagaimana?" katanya.
Heru mengatakan para penarik bentor tak bisa menaikkan tarif karena khawatir wisatawan tidak akan mau menggunakan jasa mereka.
"Enggak bisa wisatawan kan maunya murah," kata dia.
Saat ini dirinya bersama penarik bentor lainnya hanya bisa menggantungkan hidup dari pengusaha-pengusaha yang dermawan.
"Ya kita minta bantuan dari pengusaha-pengusaha yang dermawan," katanya.
Sampai saat ini aksi unjuk rasa masih berlangsung dan Jalan malioboro masih dalam keadaan tertutup, kendaraan bermotor tak bisa melewati area Jalan Malioboro.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.