Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Merawat Batu Diduga Yoni, Mau Ditawar sampai 3 Kali Tidak Dijual

Kompas.com - 27/07/2022, 14:43 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Padukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta, menjaga benda yang diduga adalah yoni terbengkalai di sebuah kebun.

Secara turun-temurun, warga merawat dengan kearifan lokal setempat, meski arca dan lingganya sudah hilang dicuri puluhan tahun silam.

Berada di sebuah ladang milik Warijan yang ditanami kedelai, di belakang pabrik kecil peleburan baru putih ada sebuah gundukan tanah setinggi lebih kurang 1 meter.

Baca juga: Batu Mirip Yoni Jadi Alas Penampung Air Wudu, Pemilik Tak Ingin Menjualnya meski Sudah Ditawar

Di atas gundukan tanah terdapat sedikitnya tiga jenis pohon, yaitu asam, jambu biji, dan sirsak. Tepat di sebelah timur gundukan ada sebuah batu mirip yoni.

Lingga-yoni merupakan salah satu benda ritual agama Hindu. Namun, di sana tinggal batu yang diduga yoni saja dan beberapa lempeng batu putih.

Yoni menghadap ke arah timur, dan beberapa hari lalu dibuatkan dudukan yang terbuat dari hebel oleh warga sekitar.

Bentuknya kotak, di tengahnya ada lubang berbentuk persegi, di dasar ada lubang ke arah barat.

"Sudah lama di sini, (menurut informasi turun-temurun) ditemukan sekitar tahun 1945," kata salah seorang warga, Sukirno (65), saat ditemui di lokasi, Rabu (27/7/2022).

Dia mengatakan, saat itu masih ada lingga warga di sana menyebut sebagai alu atau mirip penumbuk padi, dan sebuah arca perempuan dari batu putih namun tertimbun tanah. Sampai sekitar medio 1974, warga melihat bekas galian arca dan lingga sudah hilang.

Baca juga: Yoni Berkepala Kura-kura di Jalan Tol Yogyakarta-Solo Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Abad 8-9

Sebenarnya di sekitar lokasi ada permukiman warga, tetapi pada 1962 ditinggalkan karena dari cerita warga sering muncul ular, dan akhirnya dibakar sebelum ditinggalkan.

Sebelumnya, di sekitar lokasi juga ada batuan berbentuk persegi panjang sekitar enam buah, dan beberapa lempeng batu lainnya. Namun, semuanya sudah hilang.

Warga termasuk dirinya menjaga benda yang diduga yoni. "Dulu pernah ada yang tiga kali datang untuk menawar batu ini (bentuk yoni), namun saya tidak boleh. Saya bukan juru kunci, tetapi ikut jaga," kata Sukirno.

"Mau saya lestarikan, dipindah ke lokasi lain saya juga tidak boleh," kata dia.

Hingga pada akhirnya Sukirno menggali dan mulai menaikkan batu tersebut ke permukaan tanah, tepatnya di bawah pohon jambu dan pohon sirsak.

"Awalnya terkubur dan ini (batu mirip yoni) saya naikkan lima tahun lalu," ujarnya.

Baca juga: Temuan Yoni Kepala Kura-kura di Jalan Tol Yogya-Solo, Kades Keprabon: Yoni Dipertahankan, Nanti Dibuatkan Lorong

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com