YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Konflik monyet ekor panjang dengan warga masih terus terjadi di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Ratusan ekor monyet menyerang lahan pertanian di dekat kawasan pantai di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus.
"Monyet menyerang lahan pertanian rata-rata lokasinya di dekat Pantai," kata Ulu-ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Kamis (14/7/2022).
Dijelaskannya monyet mencabuti tumbuhan yang ditanam petani. Seperti, mencabuti tanaman ketela dan memakannya.
"Hampir semua tanaman rusak," ucap Suroyo.
Baca juga: Banyak Monyet Menyeberang di Jalan Menuju Pantai Gunungkidul, Pengendara Diminta Hati-hati
Dari 19 Padukuhan yang ada di Kalurahan Purwodadi, monyet menjarah lahan pertanian di 11 Padukuhan. Di antaranya Padukuhan ureng 1, Sureng 2, Winangun, Duwet, Gesing, Ngandong dan Danggolo.
Serangan ini menyebabkan petani terancam gagal panen, karena tanaman yang dijarah rusak.
"Semoga segera ada solusi, karena petani tidak berani menangkap hanya mengusir dengan alat seadanya. Selain itu kawanan semakin banyak," kata Suroyo.
Konflik monyet dengan warga juga terjadi di Kawasan Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari.
"Setiap tahun saat musim kemarau monyet menjarah. Serangan sudah ada di Padukuhan Dawung, Alangsari dan Wuluh," kata Carik Planjan, Budi Setiyanto.
Menurut dia upaya pencegahan monyet menjarah lahan pertanian sudah dilakukan tapi tidak berhasil. Petani cenderung memilih pasrah.
"Mau panen bagaimana, wong sudah keduluan kawanan monyet," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.