YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tanggal 16 hingga 22 Mei 2022 lalu melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Italia. Kunker yang dilakukan oleh anggota dewan baik itu DPRD provinsi maupun DPR RI ke luar negeri ini kerap menjadi persoalan.
Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi menyampaikan kunker yang dilakukan oleh anggota DPRD maupun DPR RI sering menjadi polemik di masyarakat.
Menurut dia, kunker yang dilakukan ini banyak yang tidak tepat. Bahkan tidak ada hasil nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Susah ya. Susah untuk melihat hasilnya (banyak kunker), hampir tidak ada ya," kata dia saat dihubungi wartawan, Rabu (1/6/2022).
Ia menambahkan selama kunker para anggota dewan ini hanya menghasilkan dokumentasi berupa foto dan laporan administratif. Sedangkan secara substansi kebijakan sangat jarang ditemukan.
"Hasilnya itu kan sebenarnya selain foto, laporan administratif. Saya kira secara substansi kebijakan kok jarang," kata Wawan.
Baca juga: DPRD DIY Kunjungan Kerja ke Italia, Dapat Apa?
Padahal menurut Wawan publik membutuhkan langkah nyata para anggota dewan ini setelah kunker. Dalam hal ini dapat berupa laporan substantif atau kelanjutan secara konkret dari agenda tersebut.
Menurutnya kunker tidak hanya diukur melalui hal administrasi saja. Wawan menambahkan jika kunker hanya dinilai dari sisi administrasi saja, pasti hasilnya akuntabel. Pasalnya, kunker sudah mendapatkan izin dari pemerintah pusat.
"Itu administratifnya terpenuhi dari sisi keuangan jelas nanti ada SPPD yang ditandangani ada cap dan lain sebagainya," kata dia.
Masyarakat wajib menagih kepada anggota DPRD DIY dari segi substansinya, mengingat kunker menggunakan anggaran negara.
"Akuntabilitas kebijakan itu yang menurut pendapat saya harus ditagih nantinya ke DPRD maupun ke semua yang menggunakan anggaran," ujarnya.
Dia menambahkan dalam menggunakan anggaran negara untuk kunker ini harus bersifat terbuka dan tidak boleh sembunyi-sembunyi. Lalu hasil dari kunker juga wajib disampaikan kepada publik. Selain itu, setiap kunker juga perlu adanya evaluasi.
"Memang menjadi kewajiban DPRD untuk menjelaskan sebenarnya ini kunker mau apa ke mana dan disampaikan ke publik hasil dari kunker," ucap dia.
Sebelumnya, DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Italia. Wakil Ketua DPRD DIY Suharwanta mengatakan, di Italia, rombongan DPRD melakukan kunker di Napoli, Florance, dan Roma. Di Florance, DPRD DIY belajar kembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kulit.
"Ke UMKM yang di Florence. Di Florence itu pengembangan UMKM kulit sekaligus pariwisata," kata Suharwanta, saat dikonfirmasi wartawan, pada Selasa (31/5/2022).