Salin Artikel

Anggota DPRD DIY Kunker ke Italia, Pengamat: Susah Lihat Hasilnya

Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi menyampaikan kunker yang dilakukan oleh anggota DPRD maupun DPR RI sering menjadi polemik di masyarakat.

Menurut dia, kunker yang dilakukan ini banyak yang tidak tepat. Bahkan tidak ada hasil nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

"Susah ya. Susah untuk melihat hasilnya (banyak kunker), hampir tidak ada ya," kata dia saat dihubungi wartawan, Rabu (1/6/2022).

Ia menambahkan selama kunker para anggota dewan ini hanya menghasilkan dokumentasi berupa foto dan laporan administratif. Sedangkan secara substansi kebijakan sangat jarang ditemukan.

"Hasilnya itu kan sebenarnya selain foto, laporan administratif. Saya kira secara substansi kebijakan kok jarang," kata Wawan.

Padahal menurut Wawan publik membutuhkan langkah nyata para anggota dewan ini setelah kunker. Dalam hal ini dapat berupa laporan substantif atau kelanjutan secara konkret dari agenda tersebut. 

Menurutnya kunker tidak hanya diukur melalui hal administrasi saja. Wawan menambahkan jika kunker hanya dinilai dari sisi administrasi saja, pasti hasilnya akuntabel. Pasalnya, kunker sudah mendapatkan izin dari pemerintah pusat.

"Itu administratifnya terpenuhi dari sisi keuangan jelas nanti ada SPPD yang ditandangani ada cap dan lain sebagainya," kata dia.

Masyarakat wajib menagih kepada anggota DPRD DIY dari segi substansinya, mengingat kunker menggunakan anggaran negara.

"Akuntabilitas kebijakan itu yang menurut pendapat saya harus ditagih nantinya ke DPRD maupun ke semua yang menggunakan anggaran," ujarnya.

Dia menambahkan dalam menggunakan anggaran negara untuk kunker ini harus bersifat terbuka dan tidak boleh sembunyi-sembunyi. Lalu hasil dari kunker juga wajib disampaikan kepada publik. Selain itu, setiap kunker juga perlu adanya evaluasi.

"Memang menjadi kewajiban DPRD untuk menjelaskan sebenarnya ini kunker mau apa ke mana dan disampaikan ke publik hasil dari kunker," ucap dia.

Sebelumnya, DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Italia. Wakil Ketua DPRD DIY Suharwanta mengatakan, di Italia, rombongan DPRD melakukan kunker di Napoli, Florance, dan Roma. Di Florance, DPRD DIY belajar kembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kulit.

"Ke UMKM yang di Florence. Di Florence itu pengembangan UMKM kulit sekaligus pariwisata," kata Suharwanta, saat dikonfirmasi wartawan, pada Selasa (31/5/2022).

Lalu untuk kunjungan ke Napoli, kata dia, DPRD Provinsi berkunjung ke salah satu universitas yang memberikan mata kuliah Bahasa Indonesia.

"Agendanya ada yang ke Napoli, karena di Napoli ada universitas yang memberikan mata kuliah atau jurusan Bahasa Indonesia. Kami ingin merekatkan supaya nanti ada penguatan budaya maupun bahasa indonesia di Napoli itu," ujar dia.

Sedangkan untuk kunjungan ke Roma, DPRD DIY belajar soal digitalisasi pemerintahan atau e-goverment.

"Di Roma tentang digitalisasi pemerintahan atau e-goverment yang Komisi A. Kemudian pengembangan energi terbarukan di Komisi C," ujar dia.

Dalam kunker kali ini ada 4 komisi yang ikut yakni komisia A, B, C, dan D. Kunker dimulai sejak 16 Mei hingga 22 Mei 2022.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/02/073452778/anggota-dprd-diy-kunker-ke-italia-pengamat-susah-lihat-hasilnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke