Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS PKU Muhammadiyah Gamping: Buya Syafii Maarif Meninggal karena Serangan Jantung

Kompas.com - 27/05/2022, 13:59 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh bangsa Buya Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini meninggal setelah mengalami serangan jantung.

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping dr Ahmad Faesol mengatakan, Buya Syafii Maarif dirawat karena mengeluhkan sesak napas.

"Beliau masuk rumah sakit ini yang kedua, tanggal 14 Mei, jadi kurang lebih 13 hari yang lalu," ujar Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping dr Ahmad Faesol dalam jumpa pers, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Mengenang Kedekatan Buya Syafii dan Jokowi, Sang Guru Bangsa yang Didengar Presiden

Ahmad Faesol menyampaikan, RS PKU Muhammadiyah Gamping kemudian membentuk tim medis dari berbagai staf medis yang akan merawat Buya Syafii Maarif.

Tim medis ini juga berkoordinasi dengan tim medis kepresidenan yang juga sudah datang ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Tim medis kepresidenan sudah melihat situasi dan disepakati bahwa Buya Syafii Maarif dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

"Alhamdulillah kita berjalan 13 hari di sini dan Allah menghendaki untuk yang terbaik, beliau pada hari ini dipanggil," ungkapnya.

Sementara itu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Evita Devi Nur Rahmawati menuturkan, kondisi Buya Syafii Maarif saat masuk adalah serangan jantung.

"Bisa kembali membaik sehingga kontrol rutin. Beliau sangat patuh juga dengan obat," ucapnya.

Buya Syafii Maarif kembali harus dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping karena mengalami serangan jantung kedua.

Baca juga: PBNU Kenang Buya Syafii: Salah Seorang Ulama dan Cendekiawan Terbaik Bangsa Indonesia

"Ada koordinasi juga seperti yang sudah disebutkan sebelumnya dengan tim dokpres akhirnya memang diputuskan untuk dilakukan tindakan berupa kateterisasi jantung di sini," tegasnya.

Setelah dilakukan kateterisasi jantung, ternyata hasilnya memang pembuluh darah jantung Buya Syafii Maarif sudah terdapat sumbatan yang banyak dan terlalu keras.

Dengan demikian, sudah sulit untuk dilakukan pemasangan ring ataupun dilakukan suatu operasi bypass jantung.

Setelah dilakukan perawatan yang optimal, lanjut Evita, kondisi Buya Syafii Maarif sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Bahkan, direncanakan Buya Syafii Maarif sudah diperbolehkan pulang.

"Dalam perawatannya, beliau sebetulnya sudah mulai ada perkembangan yang cukup baik. Oksigen mulai dilepas pelan, kemudian sudah mulai mobilisasi ,sudah mulai fisioterapi, bahkan kami sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebetulnya," urainya.

Evita mengungkapkan, pada Kamis (26/5/2022) sore, Buya Syafii Maarif mengeluhkan nyeri dada dan sesak napas kembali. Setelah dilakukan evaluasi ternyata Buya Syafii Maarif mengalami serangan jantung kembali. Tim medis lalu melakukan tindakan sesuai SOP.

Baca juga: Buya Syafii Maarif Meninggal, Kapolri: Apa yang Jadi Pesan Amanah Terus Kita Lanjutkan

"Semalaman memang sudah mengeluhkan merasa tidak nyaman. Ternyata tadi pagi beliau mengalami henti jantung. Kami lakukan resusitasi, pengobatan, serta resusitasi jantung dan paru selama lebih kurang satu jam karena henti jantung," urainya.

"Kemudian, satu jam setelah kami melakukan yang semaksimal mungkin. Alhamdulillah kembali lagi denyut jantungnya," imbuhnya.

Namun, menurut Evita, kondisi sumbatan sudah berat sehingga Buya Syafii Maarif kembali mengalami henti jantung. Hal itu terjadi 40 menit setelahnya di ruang ICCU.

"Pertolongan kembali resusitasi kami lakukan. Namun, pertolongan yang terakhir ini tidak dapat mengembalikan seperti yang awal sehingga kami nyatakan meninggal dunia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Yogyakarta
DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

Yogyakarta
Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Yogyakarta
Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com