Air yang bercampur tanah kemudian turun deras lewat jalan kabupaten. Warga merekam video air deras mengalir ke sungai di bawah.
Material tanah dan lumpur masuk ke rumah warga di sekitar sungai, seperti rumah Hartini, Rosianto, Marsudi, Suparjan, Supandi, dan Madiyono.
Tanah dan lumpur sampai menggenangi halaman SMP Negeri 3 Kokap yang berada di pinggir Kedung Kamal.
Baca juga: Setelah 10 Hari, Jalan Terdampak Longsor di Bukit Menoreh Kembali Bisa Dilalui
Dampak lumpur terbanyak menggenang di rumah warga di pinggir sungai.
“Kita setiap kali hujan pasti yang tanah tertampung terakhir di bawah,” kata Dukuh (kepala dusun) Plampang II, Dwi Wuryaningsih di lokasi longsor.
Dwi mengungkapkan, warga pegunungan memang selalu mengawatirkan wilayah mereka kala hujan deras. Pasalnya, rumah-rumah di situ langganan jadi korban.
Saat ini saja, beberapa rumah yang menjadi korban genangan adalah korban yang sama saat terjadi longsor di bulan lalu.
“Ini rumah Bu Hartini sudah ketiga kali mengalami kejadian sejak April kemarin,” kata Dwi.
Akibat banjir dan longsor itu, 16 jiwa sempat dievakuasi.
Baca juga: Banjir Disertai Tanah Longsor Bukit Menoreh di Plampang II, Lima Kepala Keluarga Sempat Mengungsi
Mereka kembali setelah pagi, membersihkan rumah, dan mengevakuasi lumpur.
Dwi mengungkapkan, sejumlah pejabat Kulon Progo meninjau lokasi bencana. Mereka berniat memindahkan material tanah longsor pakai alat berat.
“Sedangkan saluran air dengan gotong royong masyarakat,” kata Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.