Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dua Tahun Menangis, Semoga Lebaran Ini Bisa Mengembalikan Perekonomian"

Kompas.com - 05/05/2022, 06:42 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan pemerintah mengizinkan mudik maupun berwisata saat Lebaran menjadi berkah para pedagang di pantai Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Dika (30), salah seorang pedagang di Pantai Sepanjang, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, sejak dini hari mempersiapkan dagangannya.

Beberapa kilogram ikan, mi instan, hingga minuman ringan dia siapan untuk menyambut pengunjung.

Baca juga: Cerita Pedagang Pantai Paku Mandeh, Akhirnya Raup Untung Setelah Buntung Selama Pandemi

Sejak pukul 06.00 WIB pengunjung mulai berdatangan, senyumnya menyambut pembeli yang datang.

"Pengunjung ramai sudah sejak kemarin (Selasa 3/5/2022) ," ucap Dika ditemui di lapaknya Rabu (4/5/2022).

Pandemi selama kurang lebih 2 tahun cukup memukul perekenomiannya. Selama itu juga, pengunjung sepi jauh dari masa sebelum Covid-19 melanda.

"Dua tahun menangis, semoga lebaran ini bisa mengembalikan perekonomian. Hari ini sudah 70 persen dibandingkan hari kemarin," kata dia

"Sudah seperti Lebaran sebelum pandemi. Semoga pandemi segera berakhir dan normal kembali," kata Dika

Warsini (55), pedagang kerajinan kerang di Pantai Kukup juga menyampaikan hal yang sama.

Baca juga: Kisah Subandi Pedagang Es Cendol, Tak Pulang Lebaran demi Raup Cuan

Dia berharap pengunjung lebaran ini bisa mengembalikan perekonomiannya yang hampir 2 tahun cukup terpukul.

"Semoga semuanya aman, dan bisa kembali normal," ucapnya sembari menata dagangannya.

Aditya Putratama, pengelola snorkeling di Pantai Nglambor, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus mengakui lebaran kali ini peningkatan pengunjung cukup signifikan.

Selama pandemi alat snorkeling tersimpan rapi di lemari rumahnya, karena tidak ada yang datang.

Baca juga: Cerita Pedagang di Ragunan, Cari Kerja Sampingan agar Bisa Bertahan

"Pengunjung selama pandemi hampir tidak ada. Sejak kemarin ada belasan orang yang snorkeling," kata Adhit.

Untuk memberikan rasa aman pengunjung dirinya melakukan sterilisasi alat snorkeling dua kali. "Alhamdulillah semoga ke depan mulai normal," kata dia.

Dari pengamatan di kawasan pantai sejak Rabu pagi, ribuan wisatawan sudah memadati kawasan pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com