Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mahasiswa Yogyakarta Dibakar Temannya Hidup-hidup, Kapolda: Modus Operandinya Jarang Terjadi

Kompas.com - 25/04/2022, 12:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembakaran Dimas Toti Putra telah ditangkap oleh jajaran Polisi. Kapolda DI Yogyakarta, Irjen Pol Asep Suhendar menilai modus operandi dengan cara membakar jarang terjadi.

"Kejadian jarang terjadi, modus operandinya saya kira gak pernah terjadi. Bawa bensin terus dibakar," jelas Suhendar di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (25/4/2022).

Terkait dengan berapa jumlah pelaku yang ditangkap, Suhendar mengaku belum bisa membeberkan detailnya.

Baca juga: Pelaku yang Membakar Dimas, Mahasiswa Yogyakarta, Tertangkap

"Sudah ditangkap kemarin, data lengkapnya saya belum dapat hanya laporan singkat tadi pagi," katanya.

Ia menambahkan, pelaku sempat melarikan diri sebelum diamankan oleh jajaran Kepolisian. "Ya pelaku takut sempat melarikan diri," imbuh dia.

Sebelumnya, Dimas Toti Putra (21) warga Megangsan, Kota Yogyakarta menjadi korban pembakaran di rumahnya ini masih di rawat di RSUP Dr Sardjito. Dimas dirawat pada 23 Maret 2022 hingga saat ini, dan telah menjalani operasi dua kali.

Purwito, ayah Dimas menceritakan sejak dirawat pada 23 Maret, Dimas sudah menjalani operasi sebanyak dua kali. Operasi tersebut berguna untuk menambal kulit yang mengalami luka bakar parah.

"Operasi sudah jalan dua kali, terakhir pada hari selasa kemarin. Selasa itu penambalan jaringan tangan. Tangannya ditambal pakai kulit paha," kata dia saat dihubungi awak media, Sabtu (23/4/2022).

Setelah operasi, Dimas dalam keadaan aadar dan sudah mulai berkomunikasi dengan lancar. Walaupun dalam keadaan sadar, Dimas masih terbaring di tempat tidurnya dan belum bisa bergerak.

Baca juga: Dimas Mahasiswa Yogyakarta yang Dibakar Sudah Jalani Dua Kali Operasi, Terakhir Operasi Penambalan Jaringan Tangan

"Banyak luka yang sudah kering seperti di bagian kanan. Bagian yang parah itu bagian leher, tangan kiri, sama dada," kata Purwito.

Sejak dirawat pada 23 Maret 2022 lalu Dimas selalu dijaga oleh sang ayah. Purwito harus rela meninggalkan warungnya selama satu bulan ini untuk menjaga anak pertamanya.

Lebih lanjut, Purwito menjelaskan saat datang pertama di RS Pratama, Dimas mengalami luka bakar 80 persen, tetapi setelah dirujuk dan diobservasi lebih lanjut luka bakar Dimas sejumlah 32,5 persen.

Penyembuhan luka bakar membutuhkan waktu yang lama dan juga biaya yang besar. Diperkirakan untuk merawat Dimas ini membutuhkan biaya sebesar Rp 100 hingga 180 juta tetapi angka tersebut belum pasti.

"Kita sudah diberi ancer-ancer dulu, karena kan ini nggak masuk BPJS. Kalau sumbangan dari Kitabisa kurang ya saya yang nombok," ungkap dia.

Purwito membenarkan bahwa penyebab anaknya dibakar adalah persoalan jual beli knalpot. Ia menambahkan sebelum terjadi pembakaran itu Dimas didatangi oleh ketiga rekannya yang diduga menjadi pelaku dalam kasus ini.

Baca juga: Mahasiswa di Yogyakarta Dibakar Temannya, Motifnya Jual Beli Knalpot

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com