YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembakaran Dimas Toti Putra telah ditangkap oleh jajaran Polisi. Kapolda DI Yogyakarta, Irjen Pol Asep Suhendar menilai modus operandi dengan cara membakar jarang terjadi.
"Kejadian jarang terjadi, modus operandinya saya kira gak pernah terjadi. Bawa bensin terus dibakar," jelas Suhendar di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (25/4/2022).
Terkait dengan berapa jumlah pelaku yang ditangkap, Suhendar mengaku belum bisa membeberkan detailnya.
Baca juga: Pelaku yang Membakar Dimas, Mahasiswa Yogyakarta, Tertangkap
"Sudah ditangkap kemarin, data lengkapnya saya belum dapat hanya laporan singkat tadi pagi," katanya.
Ia menambahkan, pelaku sempat melarikan diri sebelum diamankan oleh jajaran Kepolisian. "Ya pelaku takut sempat melarikan diri," imbuh dia.
Sebelumnya, Dimas Toti Putra (21) warga Megangsan, Kota Yogyakarta menjadi korban pembakaran di rumahnya ini masih di rawat di RSUP Dr Sardjito. Dimas dirawat pada 23 Maret 2022 hingga saat ini, dan telah menjalani operasi dua kali.
Purwito, ayah Dimas menceritakan sejak dirawat pada 23 Maret, Dimas sudah menjalani operasi sebanyak dua kali. Operasi tersebut berguna untuk menambal kulit yang mengalami luka bakar parah.
"Operasi sudah jalan dua kali, terakhir pada hari selasa kemarin. Selasa itu penambalan jaringan tangan. Tangannya ditambal pakai kulit paha," kata dia saat dihubungi awak media, Sabtu (23/4/2022).
Setelah operasi, Dimas dalam keadaan aadar dan sudah mulai berkomunikasi dengan lancar. Walaupun dalam keadaan sadar, Dimas masih terbaring di tempat tidurnya dan belum bisa bergerak.
"Banyak luka yang sudah kering seperti di bagian kanan. Bagian yang parah itu bagian leher, tangan kiri, sama dada," kata Purwito.
Sejak dirawat pada 23 Maret 2022 lalu Dimas selalu dijaga oleh sang ayah. Purwito harus rela meninggalkan warungnya selama satu bulan ini untuk menjaga anak pertamanya.
Lebih lanjut, Purwito menjelaskan saat datang pertama di RS Pratama, Dimas mengalami luka bakar 80 persen, tetapi setelah dirujuk dan diobservasi lebih lanjut luka bakar Dimas sejumlah 32,5 persen.
Penyembuhan luka bakar membutuhkan waktu yang lama dan juga biaya yang besar. Diperkirakan untuk merawat Dimas ini membutuhkan biaya sebesar Rp 100 hingga 180 juta tetapi angka tersebut belum pasti.
"Kita sudah diberi ancer-ancer dulu, karena kan ini nggak masuk BPJS. Kalau sumbangan dari Kitabisa kurang ya saya yang nombok," ungkap dia.
Purwito membenarkan bahwa penyebab anaknya dibakar adalah persoalan jual beli knalpot. Ia menambahkan sebelum terjadi pembakaran itu Dimas didatangi oleh ketiga rekannya yang diduga menjadi pelaku dalam kasus ini.
Baca juga: Mahasiswa di Yogyakarta Dibakar Temannya, Motifnya Jual Beli Knalpot
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.