Produk yang dikembangkan bebas dari pengawet dan bebas monosodium glutamate. Produk itu yang dihadirkan untuk turut mendukung Pasar Ramadhan Samirono.
"Ini kesempatan bagi saya peluang untuk bisa 'keluar dari rumah' ikut bergabung bermasyarakat dengan warga sekitar," tandasnya.
Tidak hanya biarawati dari Konggregasi Carolus Boromeus (CB). Turut meramaikan Pasar Ramadhan Samirono biarawati dari konggregasi Suster Figlie della Carita Canossiana (FdCC) .
"Ada Suster FdCC yang menjadi warga lingkungan ini karena memang kami berharap memberikan perhatian dan dukungan kepada saudara-saudara kita Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa ini. Kami mengimbau warga lingkungan untuk yuk kita keluar memberikan dukungan, meluangkan waktunya," tuturnya.
Baca juga: Toleransi Warga Binaan Rutan Salatiga, Buat Pohon Natal dari Bahan Bekas
Suster Mariati menambahkan Syantikara Youth Center juga akan mengadakan safari buka bersama. Acara safari ini diawali pada 19 April 2022 di Syantikara.
"Tanggal 23 di tempat ini bersama warga dan umat lingkungan, kemudian sedang menunggu informasi dari Romo Joko Lelono untuk mencari tempat mungkin di pondok pesantren," bebernya.
Menurut Suster Mariati, setiap tahun Syantikara Youth Center juga mengadakan kegiatan sembako murah.
"Semoga nanti ada yang lalu kemudian bisa dialokasikan untuk itu, untuk membantu warga yang memang membutuhkan bantuan pengadaan sembako," ucapnya.
Sementara itu, Dukuh Samirono, Muh Dimyati menuturkan di masa Pandemi Covid-19 banyak warga Samirono terdampak secara perekonomian. Banyak warga Samirono yang harus kehilangan pekerjaanya.
Baca juga: Inisiasi Toleransi Antarumat Beragama di Situs Ndalem Pojok Kediri
Pasar Ramadhan Samirono ini merupakan ide dari warga.
Selain mengeliatkan kembali perekonomian, Pasar Ramadhan ini juga sebagai momentum kebangkitan warga menghadapi pandami.
"Kita mengapresiasi yang jadi usulan warga membuka pasar Ramadhan ini. Artinya kita selalu mencoba memberikan semangat kepada masyarakat untuk selalu bangkit dalam menghadapi pandemi, bukan hanya bangkit pada perekonomian tapi juga bangkit untuk melawan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.