Ia menyebut lokasi begal payudara di Jalan bantul tepatnya di perempatan Dongkelan, Jalan Karangnongko sampai Pasar Niten.
Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan, belum ada laporan terkait dugaan begal payudara, seperti yang ditulis diakun tersebut.
"Saat ini baru kami lidik apakah itu benar atau tidak apakah masuk wilayah Sewon atau Kasihan," katanya Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Viral Unggahan Begal Payudara, Korban Belum Melapor ke Polisi
DS, bocah usia 3 tahun 4 bulan di di Padukuhan Turi, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta kecanduan rokok sejak 3 bulan terakhir.
Awalnya DS kerap memunguti puntung rokok di dekat rumahnya hingga ia meminta satu batang rokok filter dan menolak rokok kretek.
Ia biasanya akan merengek kepada sang ayah yang baru kerja. Permintaan biasanya paling banyak dilakukan pada saat menjelang Shalat Maghrib. Rokok yang diminta pun harus memiliki filter, kalau yang kretek tidak mau.
"Kalau ndak diberikan biasanya ngamuk, itu pintu dan kalsiboard rumah rusak," kata Lisda.
Baca juga: Anaknya yang Berusia 3 Tahun Kecanduan Rokok, Ibu: Boro-boro ke Dokter, Punya Uang untuk Bayar Utang
"Mungkin saya pesan ke semua media bisa menyiarkan dalam arti edukasi dalam kejadian ini. Cukup ini yang terakhir, ya saya harapkan dari tersangka bukan hanya pembunuhan yang diangka (Pasal) 338 (KUHP), tapi kita menggunakan pasal 340-nya, saya harapkan tersangka bisa dihukum mati," kata Henry, pada Selasa (22/3/2022).
Ia mengakui tersangka sempat akan melamar kakaknya tetapi hal itu belum sampai terjadi.
"Sudah pernah nembung, nembung dalam arti mau melamar kakak saya, dalam arti ya kalau dikatakan ngelamar ya belum. Tapi, saya ada memang curiga dari hal tersebut, tapi ya sudah memang sudah terjadi," ungkap dia.
Baca juga: Nakes Dibunuh dan Dibuang di Tol Semarang, Adik Korban Minta Pelaku Dihukum Mati
Ada tiga tuntutan yang mereka sampaikan ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo salah satunya adalah mencabut Izin Penetapan Lokasi 9IPL) di Desa Wadas.
Tuntutan berikutnya adalah meminta kepada Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) untuk mencari alternatif lokasi selain Desa Wadas untuk dijadikan lokasi tambang batu andesit.
Selain itu, mereka juga menuntut pembatalan pertemuan G20 di Indonesi karena mereka menilai bahwa G20 merupakan bentuk negara mengakomodir investasi dari luar negeri maupun dalam negeri.
Baca juga: Mahasiswa Demo soal Wadas di Yogyakarta, Tuntut Ganjar Cabut IPL
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.