KOMPAS.com - Berikut berita populer Yogyakarta pada Selasa (22/3/2022):
Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul dalam waktu dekat pindah sementara ke Kompleks Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Gunungkidul.
Hal ini tersebut dilakukan karena Gedung DPRD Gunungkidul akan dibongkar dan dibangun ulang menjadi lebih modern.
Saat ini sudah dilakukan pemindahan secara bertahap, dan diharapkan selesai akhir Maret 2022.
Alasan pemilihan Bangsal Sewokoprojo karena dulunya bangunan tersebut merupakan kantor bupati.
Selain itu banyak bangunan bekas kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Untuk bangunan yang digunakan ruang komisi akan menggunakan gedung bekas Kantor BPBD Gunungkidul dan Kundho Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kabupaten Gunungkidul.
Baca juga: Gedung DPRD Gunungkidul Dibongkar, Anggota Dewan Pindah Kantor
MF, korban bocah 5 tahun di Semarang tewas karena kelaparan. Ia tak diberi makan selama beberapa oleh DC (31), pria yang menjadi kekasih SK, ibu MF.
MF tewas pada tanggal 20 Februari 2022.
Tak hanya MF yang tewas. Sang ibu, SK juga tewas dibunuh oleh DC saat meminta korban untuk menemukan dirinya dengan sang anak.
Sk kemudian dibunuh oleh DC di sebuah hotel, lalu mayatnya dibuang ke Tol Smearang di lokasi yang sama DC membuang mayat MF.
MF dititipkan ke DC oleh ibunya yang sudah percaya kepada pria tunangannya tersebut.
"Selama ikut tersangka korban sering disiksa, dikunci dalam kamar, dan tidak pernah diberi makan hingga meninggal dunia pada 20 Februari 2022," ungkap Djuhandhani.
Baca juga: Nakes yang Mayatnya Ditemukan di Tol Semarang Dikuburkan Satu Liang dengan Anaknya
Hingga kini polisi belum mendapatkan laporan terkait peristiwa ini.
Postingan akun Angga Septiady yang menyebut ada begal payudara diunggah ulang sebuah akun Twitter
Ia menyebut lokasi begal payudara di Jalan bantul tepatnya di perempatan Dongkelan, Jalan Karangnongko sampai Pasar Niten.
Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan, belum ada laporan terkait dugaan begal payudara, seperti yang ditulis diakun tersebut.
"Saat ini baru kami lidik apakah itu benar atau tidak apakah masuk wilayah Sewon atau Kasihan," katanya Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Viral Unggahan Begal Payudara, Korban Belum Melapor ke Polisi
Awalnya DS kerap memunguti puntung rokok di dekat rumahnya hingga ia meminta satu batang rokok filter dan menolak rokok kretek.
Ia biasanya akan merengek kepada sang ayah yang baru kerja. Permintaan biasanya paling banyak dilakukan pada saat menjelang Shalat Maghrib. Rokok yang diminta pun harus memiliki filter, kalau yang kretek tidak mau.
"Kalau ndak diberikan biasanya ngamuk, itu pintu dan kalsiboard rumah rusak," kata Lisda.
Baca juga: Anaknya yang Berusia 3 Tahun Kecanduan Rokok, Ibu: Boro-boro ke Dokter, Punya Uang untuk Bayar Utang
"Mungkin saya pesan ke semua media bisa menyiarkan dalam arti edukasi dalam kejadian ini. Cukup ini yang terakhir, ya saya harapkan dari tersangka bukan hanya pembunuhan yang diangka (Pasal) 338 (KUHP), tapi kita menggunakan pasal 340-nya, saya harapkan tersangka bisa dihukum mati," kata Henry, pada Selasa (22/3/2022).
Ia mengakui tersangka sempat akan melamar kakaknya tetapi hal itu belum sampai terjadi.
"Sudah pernah nembung, nembung dalam arti mau melamar kakak saya, dalam arti ya kalau dikatakan ngelamar ya belum. Tapi, saya ada memang curiga dari hal tersebut, tapi ya sudah memang sudah terjadi," ungkap dia.
Baca juga: Nakes Dibunuh dan Dibuang di Tol Semarang, Adik Korban Minta Pelaku Dihukum Mati
Ada tiga tuntutan yang mereka sampaikan ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo salah satunya adalah mencabut Izin Penetapan Lokasi 9IPL) di Desa Wadas.
Tuntutan berikutnya adalah meminta kepada Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) untuk mencari alternatif lokasi selain Desa Wadas untuk dijadikan lokasi tambang batu andesit.
Selain itu, mereka juga menuntut pembatalan pertemuan G20 di Indonesi karena mereka menilai bahwa G20 merupakan bentuk negara mengakomodir investasi dari luar negeri maupun dalam negeri.
Baca juga: Mahasiswa Demo soal Wadas di Yogyakarta, Tuntut Ganjar Cabut IPL
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.