Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] DIY PPKM Level 4, Pusat Keramaian Jadi Sorotan | Nasib Sutikah, Rumah Diblokir Tembok Tetangga

Kompas.com - 09/03/2022, 06:13 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Mulai Selasa (8/3/2022), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

DPRD DIY pun meminta kepada pemerintah provinsi untuk membatasi dan mengawasi tempat-tempat keramaian.

Sementara, berita seorang warga di Kudus yang rumahnya diblokir tetangganya menjadi sorotan.

Aksi tersebut diduga karena kedua warga Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mempunyai masalah pribadi.

Berikut ini berita populer Yogyakarta secara lengkap:

1. DIY terapkan PPKM Level IV

Ilustrasi Yogyakarta.
SHUTTERSTOCK/Jaya Tri Hartono Ilustrasi Yogyakarta.

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto mengatakan, kenaikan kasus positif Covid-19 dipicu aktivitas warga yang tak menjalankan protokol kesehatan.

Ia mendesak pemerintah daerah harus menerapkan strategi guna tangani peningkatan positif Covid-19 itu. Salah satunya pada kontrol pusat keramaian.

"Apakah keberadaan petugas memadai?Kontrol di aplikasi peduli lindungi agar dipastikan sudah hijau kalau berada di pusat keramaian. Warga yang belum vaksin harus vaksin terlebih dahulu. Penting cek suhu, di pintu masuk wisata, restoran dan fasilitas publik yang ada. Lonjakan keramaian terjadi di DIY," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).

Baca berita selengkapnya: DI Yogyakarta PPKM Level 4, Pemprov Diminta Batasi dan Awasi Tempat Ramai

2. Nasib Sutikah, rumah diblokir tetangga

Kondisi rumah Sutikah (55) wanita lanjut usia asal Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang ditutup tembok oleh tetangganya, Senin (7/3/2022).DOKUMEN POLRES KUDUS Kondisi rumah Sutikah (55) wanita lanjut usia asal Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang ditutup tembok oleh tetangganya, Senin (7/3/2022).

Sutikah (55) dan Sunarsih (63) merupakan tetangga. Namun entah mengapa, Sunarsih membangun tembok tepat di depan rumah Sutikah.

Tembok sepanjang 10 meter dengan tinggi 2,3 meter itu sengaja dibangun sebagai dinding penghalang untuk keluarga Sutikah keluar masuk rumah.

"Praktis tak bisa keluar masuk rumah karena merupakan satu-satunya akses jalan. Tak ada akses jalan lain akibat tertutup rumah tetangga lainnya," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto.

Baca berita selengkapnya: Kisah Sutikah Rumahnya Diblokir Tembok Tetangganya, Sering Cekcok hingga Mengumpat Busuk di Neraka

3. Permintaan maaf Kanwil Kemenkumham DIY

Gusti Ayu (Jilbab) dan kalapas IIA Narkotika Yogyakarta Cahyo Dewanto saat bertemu dengan awak media jelaskan pembentukan tim investigasi, Selasa (2/11/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Gusti Ayu (Jilbab) dan kalapas IIA Narkotika Yogyakarta Cahyo Dewanto saat bertemu dengan awak media jelaskan pembentukan tim investigasi, Selasa (2/11/2021)

Terkait kelalaian sejumlah oknum jajarannya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY, Gusti Ayu Putu Suwardani menyampaikan permintaan maaf.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Komnas HAM karena telah bekerja sama dengan baik.

"Melakukan pemeriksaan terhadap beberapa oknum petugas yang diduga terlibat. Memindahkan 5 (lima) oknum petugas yang disinyalir melakukan kekerasan ke kantor wilayah," kata dia.

Baca berita selengkapnya: Kanwil Kemenkumham DIY Meminta Maaf soal Kekerasan oleh Oknum Petugas di Lapas Narkotika Yogyakarta

4. Driver ojol demo, bandingkan Ganjar dengan Gibran

Aksi demo ojol di depan kantor Gubernur Jateng, Senin (7/3/2022)KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Aksi demo ojol di depan kantor Gubernur Jateng, Senin (7/3/2022)

Saat menggelar demo di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, para driver ojol membandingkan ketegasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Mereka menyebut pernyataan Gibran lebih tegas terkait sanksi yang akan diberikan bagi aplikator yang melanggar aturan.

"Jangan sampai kita kalah dengan Solo. Di sana, Wali Kota Solo berani mengancam akan menghapus semua aplikasi driver online jika tak patuh pemerintah," ujar Astrid.

Baca berita selengkapnya: Saat Para Driver Ojol Bandingkan Ketegasan Ganjar dengan Gibran...

5. Gara-gara Google Maps, pemotor masuk jalan tol

Pengendara sepeda motor masuk Tol Gayamsari Semarang KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf Pengendara sepeda motor masuk Tol Gayamsari Semarang

Sebuah video pengendara sepeda motor diduga salah arah masuk ke
Tol ABC Semarang menjadi viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun @infokejadiansemarang menuai komentar warganet.

Saat dikonfirmasi, Manager Tol ABC Semarang, Rony Hermawan mengatakan, saat ini pengendara sepeda motor tersebut sudah diamankan oleh tim Patroli Jalan Raya (PJR).

"Kesalahan pakai Google Maps itu," katanya.

Baca berita selengkapnya: Salah Lihat Google Maps, Pengendara Sepeda Motor Ini Melintas di Tol Gayamsari Semarang Tanpa Helm

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki Coworking Space hingga Coffee Shop

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki Coworking Space hingga Coffee Shop

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com